Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki Tangkap 34 Terduga Mata-Mata Israel

kurnia - Rabu, 3 Januari 2024 - 14:38 WIB

Rabu, 3 Januari 2024 - 14:38 WIB

18 Views ㅤ

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan. (Foto: dok. AA)

Ankara, MINA – Turki menangkap 34 orang yang diduga mata-mata Israel, Mossad. Kabar itu disampaikan beberapa sumber keamanan Turki pada Selasa (2/1).

Para tersangka diduga terlibat pengintaian, pengawasan, penyerangan, dan penculikan di Turki atas nama Mossad.

Media setempat melaporkan puluhan tersangka mata-mata Israel ini diduga menargetkan warga Palestina yang tinggal di Turki, termasuk beberapa pejabat dan anggota pejuang gerakan Hamas.

Seorang pejabat senior Turki mengatakan para tersangka ini menyebarkan berita palsu dan disinformasi, melakukan perampokan, hingga pemerasan atas suruhan Mossad Israel.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Dia juga menyebut Mossad melakukan perekrutan agen-agen di Turki dengan menyasar warga negara Turki.

“Badan Intelijen Israel merekrut personel untuk digunakan dalam tindakan terhadap warga Palestina yang tinggal di negara kami dan keluarga mereka,” kata pejabat tersebut.

Puluhan terduga mata-mata Israel ini berhasil ditangkap usai otoritas Turki melakukan penggerebekan serentak di 57 lokasi di 8 provinsi.

Otoritas sejauh ini masih memburu 13 tersangka lainnya, demikian dilaporkan Anadolu Agency.

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Menurut pejabat Turki tersebut, Mossad menggunakan media sosial untuk menjalin kontak dan menggunakan pesan terenkripsi untuk menjaga komunikasi dengan para kontak.

Penangkapan ini berlangsung setelah penyelidikan yang dilakukan Biro Investigasi Terorisme dan Kejahatan Terorganisir Kantor kejaksaan Istanbul, yang berfokus pada spionase atau mata-mata internasional.

Penangkapan ini juga terjadi ketika perang Israel dan pejuang perlawanan Palestina Hamas di Jalur Gaza masih berlangsung sejak 7 Oktober lalu.

Tidak seperti negara-negara Barat, Turki tidak mengecap Hamas sebagai organisasi teroris. Seperti Malaysia, Turki justru membela aksi Hamas yang dinilai ingin mempertahankan wilayahnya di Jalur Gaza Palestina. (R/R4/B04)

Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda