UII ADAKAN KULIAH UMUM TENTANG INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

2015.10.31. studium generale indonesia poros maritim-2Yogyakarta, 18 Muharram 1437/31 Oktober 2015 (MINA) – Universitas Islam () di Yogyakarta,  mengadakan kuliah umum berthema “Mewujudkan Indonesia sebagai Poros ”, Sabtu, untuk mahasiswa-mahasiswa baru pascasarjana, dengan pembicara, Laksamana Muda TNI Untung Suropati dari Lemhannas.

Laksda. Untung Slamet mengatakan, kebangkitan China secara ekonomi maupun militer dalam beberapa tahun terakhir telah membuat dilema besar bagi sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik.

Ini tampak dari upaya agresif China di kawasan Laut China Timur dan Laut China Selatan melalui penguatan armada laut birunya. Begitu juga dengan perekonomian China yang semakin kuat,  di mana di tahun 2011 yang lalu GDP China berhasil melampaui Jepang.

Kuliah umm  bertema “Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia” ini diadakan bagi mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (UII) Semester Ganjil TA 2015/2016, di Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito UII, Sabtu (31/10). Demikian keterangan dari UII yang disiarkan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Juga hadir dalam kuliah umum ini,  Rektor UII, Dr. Harsoyo, Wakil Rektor I UII, Dr-Ing Ilya Fajar Maharika, Direktur Direktorat Akademik UII, Arief Rahman, Ph.D. dan Guru Besar Hukum Internasional UII, Prof. Jawahir Thontowi.

Laksda Untung Suropati, yang saat ini sebagai Tenaga Ahli Pengkaji Bid. Manajemen Nasional Lemhamnas RI, menyatakan, kebangkitan China menurutnya juga telah memunculkan dilema bagi Bangsa Indonesia.

Di satu pihak, Indonesia ingin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan China mengingat potensi untuk menjadikannya sebagai salah satu pasar terbesar bagi produk-produknya, di lain fihak . Indonesia juga menginginkan invesitasi China dalam jumlah besar untuk memacu pembangunan, utamanya di bidang infrastruktur.

Namun sisi lain, menurut Untung Suropati, agresivitas China terutama di Laut China Selatan,  juga membahayakan kepentingan luar negeri Indonesia yang menginginkan wilayah itu, netral, damai, dan bebas dari intervensi kekuatan-kekuatan besar luar kawasan.

Sikap agresivitas China ini menurutnya juga di khawatirkan akan membahayakan soliditas ASEAN.

Isu kebangkitan China menurut Untung Suropati juga akan bersinggungan dengan tekad Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia ke depan.

Menurutnya langkah pertama yang harus dilakukan Idonesia adalah meredefinisi secara jelas dan tegas, apa yang sejatinya menjadi agenda nasional Indonesia di kawasan.  Salah satunya dapat dilakukan dengan menyusun grand strategy pembangunan Poros Maritim Dunia.

Di samping itu, Indonesia pun perlu lebih tegas dalam mengimplementasikan kebijakan politik luar negerinya.

Lebih lanjut menurutnya, Indonesia  juga perlu menegaskan doktrin dan strategi pertahanan yang tepat sesuai tantangan dan dinamika perubahan zaman saat ini, seperti fenomena pergeseran pusat gravitasi politik dan ekonomi dari Trans Eropa menuju Asia Pasifik.

“Inilah waktunya kita me-rethingking doktrin dan strategi pertahanan negara kita menjadi Strategic Foward Defense. Sebagai konsep geopolitik yang outward looking, kebijakan Poros Maritim Dunia mutlak memerlukan proyeksi kekuatan keluar,” kata perwira tinggi TNI-AL itu.

Sementara itu Rektor UII Dr. Harsoyo dalam sambutannya, mengatakan, tujuan dari diselenggarakannya kuliah umum ini adalah untuk membuka wawasan para mahasiswa Pascasarjana mengenai konsep Poros Maritim Dunia.

Selain itu juga dengan harapan para mahasiswa Pascasarjana UII dapat memahami kesempatan dan tantangan di masa depan, sehingga dapat menyiapkan diri lebih professional dan kompeten di bidangnya. (T/P007/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

http://uii.ac.id/content/view/3847/257/

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0