Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Korwil Lampung menggelar Apel Siaga di komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Negararatu, Natar, Lampung Selatan pada Sabtu, (3/6).
Ketua UAR Korwil Lampung, Sulaiman Abdullah selaku Pembina Upacara menegaskan, Apel Siaga yang diikuti 39 pengurus UAR se-Lampung ini digelar guna merefresh kesiapsiagaan Rescuer dalam menghadapi bencana.
“Indonesia sangat rawan akan bencana, maka dengan ini berkaitan dengan fungsi tugas dan peran UAR, kita segarkan kembali, karena semua tidak akan bisa dilakukan sendiri, perlu daya dukung seluruh potensi,” katanya.
Lebih lanjut Sulaiman memaparkan fungsi Rescuer dalam kehidupan berjamaah untuk siap siaga kapanpun dimana pun diperlukan.
“Terutama dari para pengurus dalam mencapai kesuksesan operasi untuk menolong sesama, harus siap siaga terhadap apa yang terjadi di muka bumi ini,” katanya.
Sulaiman juga berharap seluruh pengurus bergerak bersama atas dasar empati terhadap sesama.
“Tugas kita bersama ini harus mendapat perhatian lebih. Diharapkan setiap terjun dalam operasi kebencanaan ada hikmah, ada proses penyadaran yang lebih yang dapat kita rasakan semua,” ujarnya.
Turut hadir pada sesi pertemuan pasca Apel, Pembina UAR Korwil Lampung, Amin Nuroni yang menegaskan ketaatan dan kesiapsiagaan yang harus terus ditingkatkan sebagai seorang Rescuer.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) adalah sebuah organisasi swadaya masyarakat yang berpusat di Cileungsi, Bogor.
Didirikan pada 2004 ketika bencana tsunami terjadi di Provinsi Aceh, oleh mendiang pemimpin wadah persatuan umat, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) H. Muhyiddin Hamidy.
UAR sudah terjun ke berbagai tempat bencana alam baik di dalam maupun di luar negeri, seperti tsunami Aceh, tsunami Pangandaran, Gunung Merapi Yogyakarta, Gempa Nepal, Gaza Palestina dan lain-lain. (L/Ara/Iwn/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah