Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ulama Palestina, Syeikh Dr. Omar Abdullah Syalah berikan motivasi kepada santri Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung untuk bertekad menjadi pembebas Masjid Al-Aqsa dan Palestina.
Syeikh Omar dalam kegiatan Safari Dakwahya bersama Aqsa Working Group (AWG) di Masjid An-Nubuwwah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan bercerita tentang seorang anak bernama Muhammad yang melihat Ibunya sedang memasak dengan kayu bakar di dapur.
“Saat itu, Ibunya mulai menghidupkan api dengan kayu-kayu kecil, kemudian setelah api menyala, dilanjutkan dengan membakar kayu-kayu yang lebih besar, lantas anak itu berkata di dalam hatinya, jangan sampai kayu-kayu kecil itu adalah aku ketika di bakar di api neraka,” katanya.
Kemudian, suatu saat anak itu tidur dan bermimpi bahwa ia menyaksikan Masjid Al-Aqsa dalam keadaan terikat dengan sangat kuat, sehingga sulit untuk melepaskan ikatan tersebut, kemudian ia terbangun dan menceritakan mimpi itu kepada ibunya, namun ibunya mengatakan bahwa mimpi itu hanyalah bunga tidur.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Syeikh Omar melanjutkan, suatu saat Muhammad bermimpi lagi, di mana ia bermimpi indah, yaitu ia memperoleh kabar bahwa Al-Aqsa akan terbebas dan ia adalah salah satu dari pembebasnya.
“Singkatnya, ternyata kedua mimpi itu saling berkaitan, lantas Muhammad bertekad untuk belajar di Pesantren tahfidz, usai dari pesantren itu kemudian ia ingin melanjutkan ke perguruan tinggi yang dekat dengan Masjid Al-Aqsa, atau di negeri Palestina,” ungkap Syeikh.
Kemudian suatu ketika di Palestina ia bertemu seorang pemuda yang gagah berseragam perang, dan diajak berjuang bergabung dengan pasukan perlawanan di Palestina untuk melawan penjajah zionis Israel.
“Maka ketika itu ia bergabung, di mana syaratnya adalah hafidz 30 juz, karena Muhammad sudah belajar di pesantren tahfidz tadi hingga selesai hafalannya 30 juz, ia pun ikut berjuang bersama pasukan perlawanan lainnya,” tuturnya.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Menutup ceritanya, untuk membebaskan Al-Aqsa tidak cukup hanya dengan berteriak bebaskan Al-Aqsa, tetapi juga melakukan upaya nyata, menjadikan diri kita sebagai orang yang termasuk dalam kriteria orang yang menjadi pembebas Masjid Al-Aqsa.
“Apa upayanya? Menghafal Al-Qur’an, perdalam sejarahnya, tidak hanya sejarah Palestina dan Al-Aqsa, tetapi juga sejarah kaum Zionis yang menjajah Palestina, pelajari dalil-dalinya, baik itu Ayat Al-Qur’an yang turun langsung dari Allah, atapun hadits-hadits dari Rasulullah,” ungkapnya.
“Ketika kita mempelajari itu semua, tidak lain adalah untuk meyakinkan bahwa Al-Aqsa adalah milik kaum Muslimin, di Al-Qur’an ada, di dalam hadits-hadits ada. Lantas bagaimana dengan Taurat yang menyatakan bahwa Al-Aqsa adalah milik orang Yahudi? ” tegasnya.
Maka, ia berhadap, santri-santriwati Pesantren Al-Fatah mempunyai semangat yang sama dengan kisah Muhammad tadi, melakukan upaya-upaya untuk menjadi salah satu dari pejuang pembebas Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
“Semoga kita bisa berkumpul melaksanakan sholat bersama di Al-Aqsa. Jaga agama kalian, jaga aqidah kalian,” pesannya. (L/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan