Ulama Palestina Syaikh Umar: Kelaparan di Gaza Bentuk Kejahatan Israel

Ulama Palestina, Syaikh Dr. Umar Abdulah Shalah, dalam Kajian Subuh di Masjid Babul Iman Kota Sabang, Aceh, Selasa, 19 Maret 2024. (Foto MINA/Ali Farkhan Tsani)

Sabang, MINA – Ulama Syaikh Dr. Umar Abdullah Shalah mengatakan, menyebarnya kelaparan massal di merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan yang sengaja dilakukan pendudukan untuk menghabisi warga Palestina.

“Zionis Israel terang-terangan memblokade, menghambat bantuan kemanusiaan, memutus aliran listrik, air dan semua kebutuhan warga . Ini kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan oleh dunia internasional,” ujar Syaikh Umar dalam Kajian Subuh di Masjid Babul Iman Kota Sabang, Aceh, Selasa (19/3).

Dia mengatakan, dirinya datang berkeliling ke berbagai wilayah di dalam rangkaian Safari Ramadhan bersama Lembaga Kepalestinaan (), hendak menyuarakan jeritan jutaan warga Palestina, kebanyakan anak-anak, kaum perempuan dan lanjut usia yang kini sedang dilanda kelaparan.

Baca Juga:  Ini Kekuatan Media Online di Era Digital

“Kami memasuki bulan Ramadhan dengan kelaparan, dan warga kami sudah lebih dulu berpuasa tanpa makanan yang cukup selama enam bulan, sejak agresi Israel 7 Oktober 2023,” imbuh Dosen Universitas Al-Azhar Gaza, dan pembina tahidzul Quran kelahiran Sijaiyah, Gaza tersebut.

“Kami yang berdiri di barisan terdepan dalam mempertahankan kesucian Masjidil Aqsa dan mempertahankan tanah wakaf negeri para Nabi, Palestina, ingin mengingatkan jamaah tentang tanggung jawab bersama membela saudara-saudaranya yang tertindas dalam kezaliman,” ujar pejuang dan aktivis Palestina yang pernah mendekam di dalam penjara Israel selama 11 tahun itu.

Syaikh Umar juga mengingatkan setiap kaum Muslimin kelak akan ditanya di hadapan Allah, sudah sejauh mana dalam membela sesama kaum Muslimin yang sedang kelaparan, perlu makan, perlu pakaian, perlu obat-obatan, dan lainnya.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa UI Berkumpul di Perkemahan Solidaritas Palestina

“Bahkan sekarang, terpaksa banyak di antara warga saudara-saudara yang makan rumput yang diolah dan makanan yang biasa dimakan binatang untuk sekedar mengganjal perut dari kelaparan. Pakaian pun banyak di antara warga kami di pengungsian yang belum ganti hingga enam bulan ini karena memang tidak ada pakaian untuk salin,” ujarnya.

Sekecil apapun itu, walau hanya setetes minyak zaitun, untuk Masjidil Aqsa tetap bersinar, dan untuk memberikan harapan hidup bagi para pembebas Al-Aqsha, akan dicatat sebagai amal shaleh, lanjutnya.

Namun demikian, ia dan para pejuang Palestina tidak mengenal kata menyerah, tidak akan mengangkat bendera putih, tapi akan terus berjuang mempertahankan Masjidil Aqsa dan wilayah Palestina dari pencurian zionis Yahudi, sampai merdeka, sampai penjajahan hengkang, atau meraih syuhada di sisi Allah.

Baca Juga:  Freedom Flotilla Siapkan Armada Tambahan untuk Kembali Berlayar Tembus Blokade Gaza

Ketua Aqsa Working Group (AWG) Biro Sabang, Syafrijal, SE,M.Si, yang mengkoordinir gerakan penggalangan infak sedekah untuk Gaza mengajak umat Islam di Sabang dan Aceh pada umumnya, yeng hendak mensedekahkan sebagian hartanya untuk dikirim langsung ke Jalur Gaza dapat melalui Nomor Rekening a.n. Aqsa Working Group BSI (451) (7203236594).

Saat ini AWG memiliki cabang langsung Biro Gaza yang dikelola oleh warga Gaza sendiri untuk menyalurkan titipan bantuan dari masyarakat Indonesia melalui AWG. (L/kam/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.