Oleh Wildan Rasyid, S.Farm / Mahasiswa Program Profesi Apoteker Universitas Andalas
Kebanyakan Siswa takut dan resah ketika menghadapi UN (Ujian Nasional). Kenapa harus takut? Kalau kita tidak salah ngapain harus takut? Iya bukan…! Rasa takut hanya untuk pencuri ulung yang beraksi saat dalam kesempitan akal dalam ujian alias penyontek, mereka takut, jangan-jangan waktu ujian tidak mendapatkan contekan, tidak ada teman yang bisa memberi jawaban, atau tidak mendapatkan tempat duduk yang strategis saat ujian.
Sehingga mereka bukan takut tidak mampu menjawab soal-soal UN, namun lebih takut dengan posisi tempat duduk yang tidak strategis. siapa ya yang di sebelah kiri kanan, muka belakang saya? Duduknya di sebelah mana? Dekat pengawas nggak? Itulah yang membuat para siswa itu takut dan cemas.
Tapi tentu, kita tak ingin jadi penyontek atau pencuri itu bukan? Mereka menggantungkan jawabannya kepada orang lain alias lengong kanan-lengong kiri, muka atau belakang. Budaya itu harus dihilangkan sejak dini, apalagi saat UN.
Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam
Seandainya orang yang kita contek itu tidak lulus, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga mau ikut-ikutan tidak lulus, menjadi pecundang karena kebodohanmu sebelum berjuang? Tentu saja tidak bukan? Jadi, jauhkanlah hal yang demikian itu.
“Persiapan adalah Ibu dari sebuah keberhasilan”, begitu petuah mengatakan! Keberhasilan seseorang tergantung pada bagaimana ia mempersiapkannya. Jangan sebaliknya, “Hidup santai masa depan cerah” , kata-kata itu sangat tidak mungkin, that imposible, tidak mungkin seseorang itu berhasil tanpa usaha, kerja keras, motivasi yang tinggi, do’a dan sikap yang pantang menyerah untuk menghadapi UN.
Tentu kita harus memiliki persiapan yang matang, meliputi: mental, fisik yang kuat dan tentunya dengan ilmu yang mantap. Karena itu kita perlu memiliki strategi khusus dalam menghadapi semuanya, sehingga persiapan kita yang matang akan membuahkan hasil yang memuaskan yaitu sebuah keberhasilan dan kesuksesan.
Nah, berikut ini ada beberapa Strategi jitu untuk menghadapi Ujian Nasional, agar kita tidak tegang dan stress menghadapi Ujian Nasional (UN), yang dalam benak kita terbayang seperti menghadapi monsters yang menakutkan :
Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina
- Lakukanlah proses belajar secara rutin (continue), karena cara yang dikenal dengan SKS alias Sistem Kebut Semalam sudah jadi. Tentu saja kita tidak mau usaha kita selama 3 tahun ini dibalasi hanya dengan nilai yang mengecewakan, atau bahkan mampu memupuskan harapan kita dalam menggapai cita-cita. Tidak mau bukan…? Oleh karena itu, teruslah belajar, pantang menyerah…!
- Sebelum memulai proses belajar hendaklah kita menenangkan diri dan membersihkan pikiran kita terlebih dahulu dari berbagai permasalahan.
- Untuk sementara, jauhkan diri dari HP (handphone). Karena bagi anak remaja itu sangat banyak pengaruhnya dan dapat mengganggu konsentrasi belajar. Seperti untuk nelpon atau sms si dia, yang menghabiskan waktu hingga larut malam. Untuk sementara, bukan gak apa-apa kalau bersabar dikit demi masa depan. “Kalau perlu putusin si dia”. Itu demi kebaikanmu, pilihlah kata-kata yang elok yang bisa buat ia mengerti dengan kita. Kita tentu tidak mau menyesal nantinya, kalau kita dinyatakan tidak lulus bukan…? Ingat! penyesalan itu akan datang pada kemudian harinya.
- Gunakan cara yang cocok untuk kita dalam menenangkan diri dan pikiran. Seperti : membaca Al-Qur’an secara rutin 2-5 halaman perharinya atau lebih. Shalat tahajjud, puasa senin kamis, dan usahakanlah melakukan shalat hajad. Shalat Hajad (permintaan), disanalah lebih baik untuk kita untuk bermunajat kepada Allah. Lakukanlah shalat ini pada malam hari. Setelah shalat dua rakaat, lalu sujudlah, baca istigfar 100 kali dalam sujud, shalawat nabi, Al-Fatihah, ayat kursi dan bacaan lainnya, seperti tiga kul alias surat Al-ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq. Semakin banyak kita membacanya, tentu semakin baik. Setelah itu barulah ucapkan do’a atau permintaan kita, dengan bahasa yang indah. Usahakan shalat ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut sebelum UN dan 7 hari sesudahnya. Ingat keikhlasan menentukan dikabulkannya do’a kita oleh Allah, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena Dialah satu-satunya tempat untuk kita menyembah dan meminta pertolongan. Yakinlah….! Do’a kita insyallah akan dikabulkan Allah. Karena Ia tidak pernah menyia-nyiakan do’a hambaNya yang beriman dan taat pada Nya.
- Bagi-bagilah waktu yang kita gunakan dalam belajar. Kalau perlu kita buat daftar kegiatan yang akan kita lakukan pada hari ini. Pemanfaatan waktu yang tidak efektif akan menimbulkan kerugian buat diri.
- Pilihlah waktu istirahat untuk mengendorkan urat-urat saraf kita setelah lama digunakan untuk konsentrasi belajar.
- Jangan langsung melakukan aktivitas belajar setelah selesai mengikuti ujian. Hendaknya istirahat terlebih dahulu beberapa saat, sehingga hilang rasa sedih, kecewa, dan kesal karena tidak bisa menjawab soal-soal tadi. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kecemasan menghadapi ujian selanjutnya. (Kuncinya jangan sampai kita terbebani dengan ujian tadi, lupakan itu, biarkan ia berlalu, sekarang tatap kedepan untuk hari esok. Karena, orang yang lemah itu adalah orang yang sibuk dengan apa-apa yang telah terjadi, tanpa menjadikannya sebuah motivasi.
- Bila menemukan materi yang sulit dipelajari atau untuk menghafalnya, maka bacalah materi itu sebelum tidur, Karena menurut penelitian, materi yang kita baca tadi akan terurai ketika tidur. Mengingat otak orang yang tidur itu lebih jernih daripada otak orang yang terjaga. So, ketika bangun kembali kita bisa mendapatkan ide atau jalan untuk menemukan solusi untuk pelajaran yang sulit tersebut.
- Jangan begadang, tidur yang cukup. Karena itu akan membuat kita lemas dan ngantuk saat menghadapi ujian.
- Berangkatlah dengan perut berisi, maksudnya jangan biarkan perut ini kosong saat berangkat sekolah, makanlah terlebih dahulu. Tapi jangan terlalu kenyang, karena itu dapat membuat kita mengantuk.
- Hindari makanan berlemak, hindari minum kopi dan teh, karena itu akan membuat kita cepat haus dan kekeringan saat ujian.
- Datanglah ketempat ujian 10 menit sebelum masuk. Karena kalau terlalu cepat obrolan teman-teman dan hal-hal lainnya akan dapat mengganggu konsentrasi kita. Namun jangan juga sampai telat, hal ini sangat berpengaruh pada psikologi atau kondisi jiwa kita, baik konsentrasi, pikiran dan emosional, akan membuat kita merasa cemas dan gelisah saat menjawab soal ujian.
- Jangan membahas pelajaran di sekolah menjelang ujian, karena itu akan memecahkan konsentrasi kita dan menghilangkan apa yang telah kita pelajari di rumah.
- Saat menerima kertas soal, ucapkanlah do’a, ”Bismillahi, la haula wa la quwwata illa billahi al-aliyyul adziimi. Allahumma laa sahla tawakkalnaa” (Dengan menyebut nama Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Agung. Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Engkau yang buat mudah. Cukuplah Allah sebagai penolongku, hanya kepada Allah kami bertawakkal.)
- Bagilah waktu untuk menjawab soal-soal ujian. Berpandai-pandailah bermain dengan waktu saat ujian. Untuk itu usahakan bawa jam tangan saat ujian.
- Mulailah dari menjawab soal-soal yang dianggap mudah. Ini akan mendorong kita untuk rileks dan percaya diri mengerjakan soal-soal berikutnya.
- Jangan pedulikan teman-teman kita saat ujian, konsentrasikan pikiran kita pada kertas soal dan jawaban.
- Jangan cemas bila teman-teman sedang menulis jawabannya, ketika kita masih berfikir.
- Jangan terganggu ketika melihat teman-teman sudah selesai duluan, karena belum tentu mereka betul semua. Jangan terpengaruh, mari kita gunakan semua waktu itu dengan baik, dengan mengkoreksi jawaban kita.
- Jika kita kembali cemas, maka ulangilah do’a di atas, mari kita pejamkan mata, ambil nafas, tahan untuk beberapa saat, lalu keluarkan pelan-pelan.
Strategi atau langkah untuk menghadapi UN di atas tentu saja sudah cukup akrab dalam telinga dan fikiran kita. Insya Allah dengan strategi diatas kita dapat keluar dari ruang ujian dengan lapang dada, pikiran tenang, dengan penuh rasa bangga dapat menjawab soal-soal dengan baik. Selanjutnya bertawakkallah pada Allah, serahkah semua kepadaNya, tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha…berdo’a…dan bertawakkal…, hasilnya urusan Yang Maha Kuasa, semoga berhasil…! (P007/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata