UNESCO Apresiasi Pemerintah Indonesia atas Komitmen Penuntasan Tuna Aksara  

Palu, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) –  Pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-50 kemarin, Kamis (20/10), The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization () memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atas komitmen dalam penuntasan Buta Aksara.

“Pada kesempatan ini izinkan kami UNESCO memberikan apresiasi kepada Pemerintahan Indonesia. Berdasarkan data dari UNESCO, Indonesia telah menunjukan pencapaian signifikan, khususnya angka literasi bagi kaum muda yang mencapai 99 persen,” demikian apresiasi disampaikan dalam sambutan _National Program Officer_ UNESCO Zakki Gunawan dalam sambutannya di Puncak Perlehatan HAI tahun 2016, di kantor Gubernur, Sulawesi Tengah.

Menurut laman resmi Kemendikbud yang dikutip MINA, berdasarkan data UNESCO, 99 persen literasi kaum muda tersebut untuk laki-laki dan perempuan. Dengan komitmen penuntasan tuna aksara kaum muda tersebut diharapkan akan menumbuhkan calon pemimpin masa depan dengan tingkat keaksaraan yang lebih baik. Sedangkan untuk tingkat literasi orang dewasa telah mencapai 93,09 persen.

“Statistik ini menunjukan bahwa pemerintah Indonesia telah menunjukan komitmen yang kuat akan penyediaan pendidikan yang berkualitas, baik bagi anak laki-laki dan perempuan sebagai pemimpin penerus bangsa, serta bagi orang dewasa,” imbuh Zakki.

Pada peringatan HAI tahun ini yang menjadi tahun ke dua perayaan lima dekade pemberantasan Tuna Aksara di dunia. UNESCO pada peringatan HAI mengangkat tema “Reading The Past, Writing The Future” atau “Membaca Masa Lalu, Menulis Masa Depan”. Sedangkan pada peringatan di tingkat Nasional, pemerintah Indonesia mengangkat tema “Penguatan Literasi Vokasi untuk Pembangunan Berkelanjutan”.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD Dikmas), Harris Iskandar pada laporannnya di Puncak Acara HAI mengatakan, untuk menunjukkan bahwa keaksaraan bukan hanya sekedar prioritas pendidikan, tetapi juga investasi yang sangat penting bagi masa depan yang berkesinambungan.

Menanggapi apresiasi yang diberikan oleh UNESCO, Harris menyampaikan, Kemendikbud terus berkomitmen dalam meningkatkan keaksaraan kaum muda dan pendidikan dewasa melalui berbagai kegiatan inovatif. Capaian pendidikan keaksaraan dalam sepuluh tahun terakhir menunjukan hasil yang signifikan.

Selanjutnya, pada acara puncak peringatan HAI, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada para tokoh yang peduli terhadap upaya penuntasan tuna aksara di Indonesia, serta penghargaan kepada satuan pendidikan nonformal berprestasi. Tidak lupa dalam menyukseskan Program Indonesia Pintar (PIP), pada kesempatan ini Kemendikbud membagikan secara simbolis Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada tujuh peserta didik program pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C.

Terobosan baru yang dilakukan Kemendikbud, pada kesempatan ini dilakukan peluncuran Aplikasi Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket C dalam jaringan Daring (Online), dan Aplikasi Donasi  Buku Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Daring.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Asisten 2 Guberbur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Elim Somba, menyampaikan ucapan terima kasih telah dipilihnya Palu menjadi tuan rumah penyelenggaraa HAI ke-50. Pada kesempatan ini pun ia menyampaikan prestasi Provinsi Sulawesi Tengah dalam penuntasan angka tuna aksara. (T/P006/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.