Addis Ababa, 23 Ramadhan 1438/18 Juni 2017 (MINA) – Uni Afrika (AU) pada hari Sabtu (17/6) mendesak dua negara bertetangga, Djibouti dan Eritres, “menahan diri” terkait ketegangan yang meningkat di wilayah perbatasan kedua negara yang disengketakan.
Ketegangan kedua negara Afrika itu terjadi setelah penarikan pasukan penjaga perdamaian Qatar dari zona penyangga.
Djibouti telah menuduh Eritrea menduduki wilayah tersebut setelah kepergian pasukan Qatar.
Tudingan itu mengancam bangkitnya kembali perselisihan yang sudah berlangsung lama dan kadang-kadang penuh kekerasan.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat yang berbasis di Addis Ababa mengatakan bahwa badan tersebut akan mengirim misi pencarian fakta ke perbatasan Djibouti-Eritrea.
Pasukan Qatar dilakukan setelah negara Teluk itu dikucilkan dalam perselisihan sengit dengan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya.
Djibouti dan Eritrea memiliki hubungan baik dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dua negara yang mengisolasi Qatar yang dituding mendukung Iran dan kelompok teror.
Menteri Luar Negeri Djibouti Mahmoud Ali Youssouf pada hari Kamis (15/6) menuduh Eritrea memindahkan pasukannya ke wilayah Doumeira, wilayah yang sebelumnya ditempati pasukan penjaga perdamaian Qatar sejak 2010 sebagai penyangga antara tentara kedua negara.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
“Djibouti adalah negara yang damai dan kami telah memprioritaskan solusi diplomatik, tapi jika Eritrea berkeras untuk mencari solusi militer, Djibouti siap untuk itu,” kata Youssouf dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi setempat. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun, pemerintah Eritrea belum menanggapi tuduhan tersebut.
Djibouti adalah sekutu strategis kekuatan dunia, menjadi tuan rumah pangkalan militer Perancis dan Amerika Serikat, dan satu pangkalan untuk Cina juga sedang dibangun.
Pelabuhan besar Djibouti juga merupakan saluran untuk impor dan ekspor dari Ethiopia, negara yang menjadi musuh Eritrea. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)