Kyoto, 13 Sya’ban 1435/11 Juni 2014 (MINA) – Universitas Doshisha di Kyoto Jepang menyelenggarakan pameran tentang Islam yang digelar oleh Yayasan Omani dan Kementerian Agama yang disebut “Pesan Islam dari Oman”.
Tujuan dari pameran, yang juga menawarkan kunjungan ke dalam kehidupan di Oman, untuk membiasakan masyarakat Jepang dengan ajaran toleransi dan perdamaian di Islam, demikian menurut direktur Pusat Studi Monoteistik, Profesor Katashiro Kohara kepada Oman Observer.
“Masyarakat Jepang terbuka untuk mempelajari hal-hal baru. Orang Jepang tertarik untuk belajar tentang Islam, “katanya seperti dilaporkan Word Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
“Pameran ini memberikan Jepang kesempatan lain untuk belajar tentang prinsip-prinsip dasar Islam dan kontribusi yang besar dari Oman dalam menyebarkan pesan toleransi,” tambahnya.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Dengan koleksi dua puluh lima lukisan, menunjukkan manifestasi koeksistensi, saling pengertian dan harmoni antara orang-orang, mendapat pujian dari sejumlah pengunjung.
“Pertemuan ini sangat penting karena memungkinkan orang Jepang memahami Islam secara umum dan Oman, khususnya,” kata Profesor Junia Shinohi, seorang profesor Teologi di Universitas Doshisha.
Panitia pameran, Dr Mohammad bin Said Al Maamari mengatakan, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah untuk menyebarkan pesan perdamaian dan niat baik di antara seluruh umat manusia.
Islam diperkirakan pertama kali datang ke Jepang pada awal 1900-an ketika Muslim Tatar yang melarikan diri ekspansionisme Rusia. Jumlah populasi Muslim telah mencapai sekitar 100.000 dalam perkiraan.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
2000 Keiko Sakurai memperkirakan jumlah etnis Muslim di Jepang pada 63.552, dan sekitar 70.000 -100.000 Muslim asing yang berada di negara itu. (T/P07/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu