Cileungsi, Bogor, MINA – Da’i Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ustaz Adjie Muslim, 75 tahun, tutup usia, Sabtu (10/10) pagi pukul 06.47 WIB.
Ustaz. Adjie dishalatkan di Masjid At Taqwa Shufah Hizbullah, diimami oleh Ustaz Abul Hidayat Saerodji. Kemudian dimakamkan di pemakamanan Al-Fatah, dekat Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi.
Ia dilahikanr pada 1945 di Garut. Pada usia belasan di penghujung tahun 1960 merupakan aktivis NU di Garut. Ia juga sempat menjadi komandan regu Banser (Barisan Ansor Serbaguna), sebuah oranisasi sayap semi militer dari Gerakan Pemuda Ansor.
Selama perjalanan hidupnya bersama Jama’ah Muslimin, Ustaz Adjie, mengalami kebersamaan dengan tiga imaam dan dapat kepercayaan melakukan berbagai amanat.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Pernah ditunjuk sebagai amir bangunan saat awal pembukaan kampung Muhajirun, ia juga sering ditugaskan untuk menyelesaikan berbagai masalah berkaitan dengan aparat di wilayah Lampung.
Selanjutnya, pernah diamanahi oleh Almarhum Imaam Muhyiddin Hamidy untuk tinggal dan membantu pembangunan masjid dan bangunan lainnya di Shuffah Cileungsi. Saat itu Cileungsi masih belantara, gelap dan sepi.
Pendekatan dan komunikasinya yang baik menjadikan ia ditokohkan sebagai sesepuh pesantren di Kecamatan Cileungsi.Demikian juga Shuffah Cileungsi dapat diterima dengan baik oleh masayarakat dan aparat setempat.
Ia pernah menjadi amir markaz Cilengsi, menjadi Naibul Imaam di Pringsewu, dan menjadi Naibul Imaam Rancakole Bandung Selatan
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Keikhlasan dan kesabaran adalah pelajaran besar yang dilakukan Ustaz Adjie Muslim sebagai modal istiqomah dalam Jama’ah.
Ustadz Adjie adalah ayahanda dari Muhammad Husein, aktifis yang menikah dengan warga Gaza, Palestina, pada 17 Agustus 2014 silam. (R/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun