Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ustaz Wahyudi KS, Amir Majelis Dakwah (MDP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengatakan, berdakwah tentang Islam yang menyerukan pada persatuan umat adalah aktifitas mulia yang disukai oleh Allah Subhanahu Watala.
“Tetapi dalam dakwah, diperlukan keterampilan lisan dan wawasan yang luas, karena pendakwah akan menjumpai berbagai manusia dengan latar belakang berbeda-beda,” jelasnya saat mengisi Tadrib Da’i 2 di Aula Taqwa, Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Lampung Selatan, Kamis (11/8).
Ia menjelaskan, dalam dakwah ada beberapa ilmu yang perlu dikuasai dengan baik oleh pendakwah, seperti memahami medan dakwah, Psikologi dan Sosiologi.
“Pendakwah memahami kondisi lapangan baik, lingkungan muslim maupun non muslim adalah kewajiban karena akan berpengaruh kepada sikap kita dalam menyampaikan tujuan dakwah,” ungkapnya.
Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan Buku Panduan AI untuk Pendidikan Tinggi
Sementara, memahami ilmu Psikologi dan Sosiologi juga diperlukan dalam berdakwah, di mana ilmu ini mempelajari tentang perilaku, fungsi mental dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah, serta mempelajari setiap kehidupan masyarakat di suatu tempat.
“Oleh karenanya, aktifitas dakwah ini diwajibkan atas dasar Al-Quran dan Sunnah. Seperti Surah Ali-Imron ayat 104, An-Nisa ayat 114, surah Yusuf ayat 108, surah An-Nahl ayat 125, Surah Fushilat ayat 33-37, dan seterusnya, beberapa hadits shahih juga dikeluarkan sepeti Muttafaq Alaih, dan Muslim,” jelasnya.
Ia juga memaparkan, aktifitas dakwah adalah peristiwa komunikasi yang dapat menimbulkan berbagai peristiwa di tengah masyarakat dan terdapat banyak pemikiran dan pemahaman, baik yang moderat, maupun liberal atau bahkan ekstrim.
“Demikian juga dalam bersikap, ada yang sederhana, ada yang rumit, parsial maupun universal atau komprehensif sehingga seorang Da’i dituntut untuk memiliki kepribadian yang baik,” ucapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Istana Negara IKN
Ia berpesan, Da’i dituntut untuk memiliki Ilmu yang mendalam, wawasan yang luas sehingga dapat bersikap luwes untuk hal tersebut, Da’i tidaklah cukup hanya menguasai materi dakwah, akan tetapi juga perlu memahami karakteristik individu manusia.
“Salah satunya adalah memiliki kemampuan lisan dalam menyampaikan dakwah juga perlu dilatih, supaya bagaimana perkataan kita bisa masuk ke dalam hati orang yang kita dakwahkan dengan banyaknya pendapat dan pemikiran,” tutupnya. (L/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengurus FOZ DK Jakarta Periode 2024-2027 Resmi Dilantik