Jakarta, 26 Ramadhan 1438/ 22 Juni 2017 (MINA) – Pimpinan Majelis Taklim Wirausaha (MTW) Valentino Dinsi mengatakan Kita Mart lahir dari sebuah gerakan untuk membangun ekonomi umat Islam.
“Saat ini permintaan untuk menghadirkan Kita Mart cukup banyak. Bukan hanya kawasan Jabodetabek, tapi juga di seluruh Indonesia.Melihat banyaknya permintaan tersebut, kita belum bisa mengcovernya, saat ini, kita baru bisa mengcover Jabotabek, dan Jawa Barat,” kata Valentino dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (23/6).
Menurutnya, untuk mengantisipasi permintaan yang besar ini, Kita Mart yang digawangi oleh MTW berkolaborasi dengan Chairul Tanjung, owner Carrefour dan Transmart, untuk mensuplay kebutuhan Kita Mart di seluruh Indonesia.
“Beliau sangat mendukung Kita Mart untuk dibuka di seluruh Indonesia. Terlebih Kita Mart lahir dari sebuah gerakan untuk membangun ekonomi umat Islam,” ujar Valentino.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Bukan hanya menggandeng Transmart, tapi juga bekerjasama dengan sebuah lembaga riset dan auditor terbaik di dunia. “Kita Mart dan MTW dalam strategi bisnisnya akan bekerjasama dengan lembaga yang terbaik dan terbesar di bidangnya,” kata Valentino.
“Kita Mart diharapkan menjadi bisnis model, mimpinya adalah mengembangkan 100.000 Kita Mart berbasis masjid dan masyarakat sekitar, MTW sebagai penggerak kebangkitan ekonomi umat dengan spirit 212, tentu bukan hanya sekedar mendirikan retail, tapi membangun ekonomi umat,” harap Valentino.
“Kami mengkampanyekan kebangkitan ekonomi umat, bukanlah setelah 212. Sejak 12 tahun yang lalu, kami sudah membuat gerakan ‘Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian’. Jika kemudian ada momentum 212, maka spirit ini harus dirawat,” tegas Valentino yang juga mengawal kebangkitan umat di bidang ekonomi.
Menanggapi munculnya retail-retail berbasis komunitas, Valentino menyambut baik. Ini membuktikan MTW selalu menjadi pelopor. Karena itu, sesama muslim harus saling mensupport, bukan saling menjelekkan satu sama lain.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Dengan bermunculnya Mart-mart yang lain dari kalangan umat Islam, itu semakin bagus, dan menunjukkan pasrtisipasi atas kebangkitan ekonomi umat Islam. Terpenting, kita harus sinergis. Jangan jeruk makan jeruk, jangan saling menjelekkan dan mematikan, Kita harus bergandengan tangan, saling support , sehingga usaha kita menjadi berkah. Sesama mukmin itu bersaudara, bukan hanya dalam hal agama, tapi juga dalam berbisnis,” ungkap Valentino.
Ke depan, Kita Mart akan mengembangkan hypermart dengan nilai investasi sebesar Rp. 100-200 milyar, tambahnya.
Saat ini industri ritail naik 14-17 Persen, tapi industri supermarket dan hypermarket turun 7 Persen. Sedangkan, Carrefour dan Transmart naik, karena adanya inovasi. (L/R03/P1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon