Flores, MINA – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengatakan setidaknya 80 orang meninggal akibat banjir bandang di Flores Timur dan Lembata.
Korban tersebar di Lembata 18 orang dan lebih dari 60 orang di Flores Timur. Josef juga mengatakan lebih dari 100 orang masih dalam pencarian di kedua kabupaten tersebut.
“Apakah mereka (korban hilang) ada yang lari ke tempat saudara, apakah tertimbun, kita belum tahu,” kata Josef seperti dikutip kepada Anadolu Agency, Senin (5/4).
Dia melanjutkan, jumlah korban masih mungkin bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung hingga berita ini ditulis.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Banjir bandang melanda kedua wilayah tersebut usai hujan deras akibat badai siklon tropis di sekitar wilayah NTT pada Ahad (4/5) dini hari.
Badai siklon tropis tersebut juga mengakibatkan sejumlah daerah lainnya di NTT terdampak banjir dan gelombang tinggi.
Josef menuturkan Kota Kupang terendam banjir dan satu kapal yang bersandar di pelabuhan tenggelam akibat gelombang tinggi.
“Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa (di Kupang),” ujar Josef.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengatakan sebanyak 475 keluarga terdampak dan 165 orang mengungsi akibat banjir di Kabupaten Sumba Timur, NTT yang merendam empat kecamatan.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di NTT hingga 9 April 2021. (T/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan