Jakarta, MINA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, terkait anjuran untuk nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, tidak perlu diperdebatkan.
“Saya kira ini merupakan hal yang wajar jadi tidak perlu diperdebatkan, itu ajakan mau nonton boleh tidak mau menonton juga tidak apa apa,” kata Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Ahad (24/9). Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan.
Ia menambahkan, itu karena persitiwa 30 September 1965 adalah salah satu dari beberapa persitiwa yang mengiringi sejarah Indonesia yang bisa dijadikan suatu referensi. Waktu tidak bisa diputar kembali untuk membenarkan, menyalahkan, atau mengubah fakta sejarah.
“Mengenai apa yang telah dilakukan bangsa Indonesia di masa lalu, hal-hal yang baik bisa diambil manfaatnya, dan hal-hal buruk dibuang untuk kita bisa menatap ke depan. Karena bangsa ini menghadapai tantangan yang tidak mudah,” kata Wiranto.
Menurutnya tantangan ke depan sulit dan berat menghadapi persaingan global yang membutuhkan keseriusan. Ia mengaku bersyukur karena Pemerintah Indonesia telah sangat sungguh-sugguh melakukan hal baik, maju, untuk memenangi persaingan tersebut.
Ia mengatakan, menonton film sejarah bagi generasi muda sangat perlu untuk bisa memahami sejarah bangsa Indonesia secara utuh. Tidak perlu malu, marah, kecewa atau benci melihat sejarah masa lalu. Ajakan dan anjuran tak perlu dipolekmikkan apalagi sampai membuat bangsa Indonesia tegang dan berselisih.
Wiranto juga menilai, keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar ada Film sejarah G30S/PKI versi baru adalah sesuatu yang baik melihat majunya perkembangan zaman agar mudah dipahami oleh generasi milenium. Teknoogi telah mngubah perilaku dan kebiasaan masyarakat untuk mencerna sesuatu.
“Tidak perlu dipolemikkan, tidak akan ada substansi yang kemudian diubah sejarah telah berlalu, sejarah adalah fakta. Kembali lagi tadi kita tidak mungkin memutar jarum jam mengubah itu (sejarah), tidak,” kata Wiranto. (L/R08/RS1)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)