Bandar Lampung, MINA – “Al-Quran solusi bagi kerukunan umat manusia,” demikian Imaamul Muslimin (Hizbullah), Yakhsyallah Mansur dalam kuliah umum acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pembelajaran Al-Quran bagi guru ngaji Masjid Jami’e se-Lampung di Aula Bapelkes, Bandar Lampung, Sabtu (7/10).
“Al-Quran tidak hanya untuk umat Islam tetapi juga merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Kalau ingin di Indonesia ini rukun antar umat beragama maka kembalilah ke Al-Quran,” ujarnya.
Karena menurutnya, di dalam Al-Quran misalnya kita diajarkan bersosialisasi antar manusia, baik sesama muslim maupun dengan yang non-muslim.
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
“Islam mengajarkan kita keras terhadap orang kafir dan saling mengasihi sesamanya. Kalimat kuffar artinya orang kafir yang memusuhi orang Islam. Kita boleh keras dengan mereka. Tetapi kalau tidak keras terhadap kita kita tidak boleh memusuhi mereka,” katanya.
Selain itu, menurutnya, Al-Quran dapat mencegah datangnya bencana dan dapat menjadi kekuatan bagi umat Islam dalam mengalahkan musuh-musuh Allah.
Bencana tidak akan turun selama masih ada tiga kelompok manusia, orang-orang yang memakmurkan masjid, orang yang tekun membaca Al-Quran dan anak-anak yang tekun belajar agama.
Oleh karena itu ia mengatakan, hendaknya kita senantiasa mendengar dan membaca Al-Quran sebagai bukti bahwa kita ingat kepada Al-Quran. Dan puncak dari muamalah terhadap Al-Quran adalah dengan mengamalkannya.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
“Mendengarkan Al-Quran saja kita akan menang terhadap musuh-musuh Allah, Apalagi kalau kemudian kita membacanya, mengamalkannya. Dan ini bukti kalau kita ingat kepada Al-Quran,” katanya.
Diklat Pembelajaran Al-Quran merupakan pelatihan pembelajaran Al-Quran menggunakan metode Tilawati Khafas bagi guru ngaji Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Masjid Jami’ se-Lampung.
Acara ini diselenggarakan oleh Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) bekerjasama dengan Biro Bina Mental Provinsi Lampung dan Badan Pelatihan Sosial.
Sebanyak lebih kurang 50 peserta dari berbagai kapubaten di Provinsi Lampung seperti Pesisir barat, Lampung Barat, Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Tengah dan Pringsewu hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Di dalam metode ini para peserta belajar membaca Al-Quran dan juga menulis, mengartikan dan mengerti kedudukan kalimatnya. (L/iskh/ism/B01/P1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo