Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YA’LON: MENYERANG GAZA TIDAK AKAN HENTIKAN RUDAL PEJUANG DAN HANYA AKAN MENAMBAH BANYAK KORBAN

Admin - Ahad, 8 Maret 2015 - 09:23 WIB

Ahad, 8 Maret 2015 - 09:23 WIB

503 Views ㅤ

Mose Yalon, menteri angkatan darat zionis Israel
Mose Yalon, menteri angkatan darat zionis Israel

Mose Yalon, menteri angkatan darat zionis Israel (Foto: Felesteen)

Al Quds, 17 Jumadil Awwal 1436 H/ 8 Maret 2015 M (MINA) – Menteri Pertahanan Israel, Mose Yaalon mengatakan, rencana menyerang kembali Jalur Gaza akan menghabiskan dana 2,5 Milyar Dolar Amerika pertahun dan tidak akan dapat menghentikan rudal-rudal para pejuang Palestina serta hanya akan menambah korban jiwa.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yaalon dalam acara simposium kebudayaan pada hari sabut (7/3) yang diadakan di kota Beersaba selatan Palestina sebagai jawaban atas berbagai kecaman yang dilontarkan oleh para pemukim Israel kepada pemerintah mereka yang enggan mengusai Gaza untuk kedua kalinya saat pertempuran terakhir bulan Juli-Agustus tahun lalu. Felesteen yang dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Stasiun radio Israel berbahasa Ibrani mengutip pernyataan Yaalon yang menyebutkan, keamanan tidak akan tercapai hanya dengan slogan-slogan dan ketika seseorang melihat sebuah perkara hanya melalui moncong senjata, maka hal tersebut menunjukkan ketidakfahamannya terhadap berbagai tuduhan yang lebih luas.

Ia menambahkan, untuk kembali menjajah jalur Gaza sedikitnya dibutuhkan 2,5 Miliyar Dolar Amerika pertahun untuk keperluan pengaturan kota, ditambah dengan peluncuran rudal-rudal yang hanya menambah jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

Sang menteri juga menambahkan bahwa dirinya tidak bisa memperkirakan berapa lama gencatan senjata dengan Jalur Gaza bisa berlanjut dan bukan hal yang tidak mungkin jika salah satu dari dua pihak kelak akan melanggarnya.

Dalam kesempatan yang sama Yalon juga menilai bahwa presiden Palestina Mahmud Abbas bukanlah partner peradamaian.

Dikatakan, tangan (Israel) terulur untuk perdamaian, akan tetapi Presiden Palestina Mahmud Abbas bukan seorang partner dalam perundingan karena dia telah menolak untuk mengakui kedaulatan Israel, sebagaimana diungkap olehnya.

Sebelumnya presiden Palestina mengumumkan berulang kali bahwa dirinya menolak permintaan Israel untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi. (T/K02/R11)

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan  

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina
Internasional