60 Persen Warga Aceh Terkena Gempa Masih Trauma

Jakarta, 28 Rabi’ul Awwal 1438/ 28 Desember 2016 (MINA) – Ketua relawan tim Ukhuwah Al-Fatah Rescue (), mengatakan, 60 persen warga Aceh yang mengalami gempa masih mengalami trauma.

“Warga Aceh masih trauma. Sekitar 60 persen dari mereka belum berani tinggal di rumahnya. Rumah mereka ada yang rusak parah dan rusak sedang yang masih layak huni, namun mereka masih takut bahkan memilih tinggal di luar rumah,” kata Sulardi di Pidie Jaya, Aceh, saat dihubungi Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, pada Rabu (38/12).

Menurutnya, ia prihatin saat melihat keadaan warga yang kehilangan keluarga dan tempat tinggalnya setelah terkena gempa dan beberapa dari mereka ada yang masih ketakutan.

Tim UAR yang berada di Pidie Jaya, Aceh, saat ini ada 36 relawan, dengan dua kali pemberangkatan.

Sulardi menjelaskan, tim UAR yang datang sangat disambut baik oleh masyarakat Aceh. Bahkan beberapa dari mereka mengatakan sangat berterimakasih kepada para relawan UAR karena relawan dari banyak LSM sudah pulang. Namun UAR masih mau membantu masyarakat Aceh dengan memberikan bantuan seperti, membersihkan, pembongkaran bangunan rusak parah, dan merenovasi bangunan.

“Karena dari pemerintah sudah mulai datang bahan rekonstruksi, alhamdulillah tim kami sudah melakukan pembongkaran rumah ke-20,” ujarnya.

Gempa bumi di Aceh 7 Desember lalu mengakibatkan 104 orang meninggal dunia, puluhan ribu luka-luka dan puluhan ribu bangunan hancur.

Sedangkan menurut laporan terkini dari relawan bencana Aceh, Nurhadis, sudah sekitar 200 kali guncangan gempa susulan di Aceh.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, terjadi gempa susulan pada Selasa (27/12) berkekuatan 4,9 SR terjadi pukul 01.24 WIB. Titik pusat gempa terletak pada koordinat 4.08 lintang utara (LU) – 95.581 barat timur (BT).

Tim Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) di bawah binaan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) juga pernah diterjunkan ke Aceh saat bencana tsunami tahun 2004. (L/R10/RS2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.