Atasi Terorisme, India-Cina Ingin Berbagi Informasi Intelijen

File foto PM Narendra Modi (kiri) dan Presiden China Xi Jinping. (Sumber foto: The Hindu)
File foto PM Narendra Modi (kiri) dan Presiden Xi Jinping. (Sumber foto: The Hindu)

New Delhi, 8 Rabi’ul Akhir 1437/18 Januari 2015 (MINA) – dan Cina berencana meningkatkan kesepakatan kerja sama melalui berbagi informasi .

Seperti dilansir The Hindu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), jika kesepakatan keamanan tersebut diperbaharui, seluruh tersangka orang India di Cina kemungkinan akan dideportasi, terlepas secara langsung ataupun bertahap.

Pada 2005, India dan Cina yang diwakili Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keamanan Publik pernah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/Mou). MoU itu berisi tentang pertukaran informasi intelijen terkait terorisme.

“Kali ini, India dan Cina ingin memperluas MoU itu. Kami berharap ke depannya, kami sanggup mencegah ancaman dan penyebaran kelompok radikal seperti Islamic State (ISIS/Daesh) yang sudah meluas,” kata sumber pemerintah India.

Dalam rancangan kesepakatan itu disebutkan, India dan Cina akan bertukar informasi terkait aktivitas teroris, kelompok teroris, dan relasi mereka. Selain itu, mereka akan berbagi tips dan trik dalam menyelamatkan sandera dan anti-penyadapan.

Di bidang ekonomi, Cina merupakan salah satu dari lima mitra teratas India. Berdasarkan data di Kementerian Dalam Negeri India, delapan perusahaan Cina diberikan lampu hijau untuk beroperasi di India di bawah kebijakan Make in India. (T/P020/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.