Hamas Serukan Masyarakat Internasional Akui Pejabat Israel sebagai “Penjahat Perang”

Gaza, MINA – Gerakan perlawanan di Gaza, , menyerukan masyarakat internasional untuk mengakui pejabat rezim sebagai “penjahat perang”.

Seruan itu dalam rangka menyambut baik laporan Komisi Khusus PBB yang bertugas menyelidiki praktik Israel di wilayah Palestina yang diduduki, Press TV melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (17/7), Hamas mengatakan, laporan itu seperti laporan sebelumnya yang lain, mengungkapkan “tingkat pelanggaran rezim pendudukan, kejahatan dan praktik agresif” di wilayah pendudukan.

“Laporan tersebut telah mendokumentasikan kejahatan dan pelanggaran terhadap tanah dan orang-orang Palestina, termasuk pembunuhan berdarah dingin, pembunuhan, penyiksaan sistematis terhadap tahanan, pengusiran paksa, diskriminasi dan pemisahan rasial, penolakan izin konstruksi, perluasan permukiman, pencurian sumber daya alam Palestina, dan akhirnya blokade yang tidak adil terhadap orang-orang kami di ,” bunyi pernyataan itu.

Baca Juga:  Haneyya: Hamas Sepakat Lanjutkan Perundingan Genjatan Senjata

Hamas menegaskan kembali seruannya kepada komunitas internasional dan organisasi dunia untuk melepaskan tanggung jawab manusia dan hukum mereka, serta bekerja untuk mengakhiri pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel dan pemukim ekstremis Yahudi terhadap rakyat Palestina.

Ini juga menyerukan diakhirinya impunitas Israel dan meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel sebagai penjahat perang, menekankan bahwa keadilan harus diberikan kepada semua orang Palestina dan hak-hak mereka yang sah harus dipulihkan.

Awal bulan ini, Bank, sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa, meminta PBB untuk membantu mengakhiri kebijakan Israel menggunakan mematikan terhadap warga Palestina dan memastikan akuntabilitas rezim atas pembunuhan di luar hukum.

Baca Juga:  Jenazah 58 Syuhada Palestina Masih dalam Tahanan Israel

Sejak awal tahun ini, militer Israel telah membunuh hampir 53 warga Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds Timur, karena kebijakan penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap warga Palestina, kata surat itu.

Tentara rezim Israel dengan sengaja menggunakan kekuatan mematikan terhadap warga Palestina, kata surat itu. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.