Cape Town, MINA – Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor Afrika Selatan menuduh Israel menggelar operasi “kelaparan massal” di Jalur Gaza.
Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza, sementara beberapa pemimpin dunia mengabaikan perintah Mahkamah Internasional (ICJ), bunyi tuduhan itu yang datang dari Pejabat tinggi Uni Eropa, PBB dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat seluruh dunia.
Menlu Afsel Pandor mengatakan, Israel mengabaikan keputusan ICJ untuk mencegah “tindakan genosida” dalam perangnya di Gaza.
“Israel sama sekali mengabaikan langkah-langkah sementara,” kata Pandor di Carnegie Endowment for International Peace di Washington, DC seperti dikutip Al Jazeera, pada Rabu (20/3).
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
“Saat ini kita melihat kelaparan massal di depan mata kita. Saya pikir sebagai umat manusia, kita perlu melihat diri kita sendiri dengan penuh ketakutan dan kecemasan, dan mestinya benar-benar khawatir,” imbuhnya.
Tindakan Israel mungkin berarti negara-negara lain memberikan izin kepada Israel untuk dapat melakukan apa yang diinginkan dan tidak akan dihentikan, lanjutnya.
Sebelumnya, dilaporkan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengatakan pembatasan bantuan kemanusiaan yang diterapkan Israel ke Gaza mungkin bagian taktik untuk menciptakan kelaparan yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Pernyataan keras ini disampaikan setelah laporan yang didukung PBB, mengatakan, kelaparan akan terjadi di seluruh Gaza bila perang yang sudah berlangsung selama lima bulan tidak berhenti.
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
“Besarnya pembatasan bantuan untuk masuk Gaza yang terus dilakukan Israel, bersamaan dengan cara mereka melanjutkan pertempuran, mungkin masuk penggunaan kelaparan sebagai metode perang, yang mana merupakan kejahatan perang,” kata Turk.
Turk mengungkapkan, sebagai kekuatan pendudukan di Gaza, Israel berkewajiban memastikan ketersediaan makanan dan layanan kesehatan pada populasi serta memfasilitasi kerja organisasi kemanusiaan yang mencoba mengirimkan bantuan. (T/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Argentina Jadi Negara Pertama yang Tarik Pasukannya dari UNIFIL