Aksi Protes di London Menentang Penjualan Senjata ke Israel

Ratusan orang melakukan aksi protes di depan parlemen Inggris, London, pada Kamis 18 April 2024 (Foto: AA)

London, MINA – Ratusan orang melakukan aksi protes di depan parlemen pada Kamis (18/4) untuk menentang penjualan senjata ke Israel dan mendesak di .

Anggota oposisi utama Partai Buruh dan mantan menteri bayangan bagi urusan keutuhan masyarakat, Bell Ribeiro-Addy mengatakan, bahwa infrastruktur kesehatan dan saluran air di Gaza sengaja dihancurkan oleh Israel, bantuan terputus dan jutaan orang tinggal dalam kondisi sulit di Gaza.

“Tidak ada yang bisa mengatakan bahwa perang di Gaza adalah untuk membela diri,” katanya, sambil menekankan bahwa aksi protes untuk membela Gaza harus terus berlanjut, demikian dikutip dari Anadolu Agency.

“Teruslah berjalan sampai pemerintah yang mendukung pembantaian di Gaza memahami Anda. Bukannya mengutuk Israel, pemerintah kita justru terus mempersenjatai mereka.”

“Mereka menjadikan negara kita kolaborator dalam genosida dan kejahatan perang. Pemerintah harus berhenti menjual senjata ke Israel dan berbalik arah. kami menjadi kolaborator pembantaian itu,” imbuh Ribeiro-Addy.

Anggota parlemen lainnya dari Partai Buruh Dawn Butler mengatakan bahwa sebagai politisi, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan perdamaian dan keadilan di parlemen.

“Anda adalah pengunjuk rasa perdamaian, bukan pengunjuk rasa kebencian. Semua orang di sini menginginkan gencatan senjata. Mereka ingin kematian berhenti. Mereka ingin bantuan masuk ke Gaza,” kata Butler.

Dalam pidatonya, anggota parlemen Harlington John McDonnell menyinggung kekerasan yang disebabkan oleh pemukim ilegal Israel di Tepi Barat.

Menyebut tentara Israel tidak mengamankan penyerangan yang dilakukan pemukim Israel, McDonnell mengatakan, “Ketika kami bertanya kepada Parlemen apa yang dilakukan pemerintah Inggris terhadap para pemukim ini, mereka mengatakan bahwa mereka telah menjatuhkan sanksi. Dalam keseluruhan proses ini, sanksi hanya dikenakan pada dua orang dari puluhan ribu pemukim.”

“Apa yang terjadi di Tepi Barat adalah kejahatan perang, sama seperti apa yang terjadi di Gaza. Kita harus berdiri dalam solidaritas dengan Tepi Barat. Saya ingin hidup cukup lama untuk melihat (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan Kabinet Israel diadili di Den Haag karena kejahatan perang,” ujar McDonnell.

Sementara itu, sekelompok pendukung Israel menggelar protes balasan di Lapangan Parlemen.

Saat polisi memisahkan kedua kelompok pengunjuk rasa dan menerapkan tindakan pengamanan, seorang pendukung Israel ditahan. (T/R4/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.