AKTIVIS PEMUDA LAMPUNG: NODAI AL-AQSHA BERARTI NODAI UMAT ISLAM

Aktivis Pemuda Lampung, Khoirul Mustofa saat menyampaikan orasinya terkait pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dihadapan ribuan umat Islam Lampung di Tugu Adipura Bundaran  Gajah, Jum'at, (2/10). Photo : Rizki Aldy/MINA
Aktivis Pemuda Lampung, Khoirul Mustofa saat menyampaikan orasinya terkait pembelaan terhadap di hadapan ribuan umat Islam Lampung di Tugu Adipura Bundaran Gajah, Bandar Lampung, Jumat, (2/10). Photo : Rizki Aldy/MINA

Bandar Lampung, 18 Dzulhijjah 1436/2 Oktober 2015 (MINA) – Masjid memiliki nilai tinggi dan mulia di sisi Allah, maka tidak ada hak sedikitpun bagi menodainya.

“Menodai Masjid Al-Aqsha berarti menodai umat Islsm,” kata Khoirul Mustofa, aktivis Pemuda Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Lampung di hadapan ribuan kaum Muslimin saat aksi longmarch menentang zionis yang menodai Masjid Al-Aqsha.

Masa yang tergabung dalam Aqsa working Group (AWG) dan Pesantren Al Fatah, melakukan aksi longmarch dari Masjid Al-Furqon menuju Tugu Adipura Bundaran Gajah, Bandar Lampung, usai shalat Jumat, (2/10).

Menurutnya, masjid merupakan tempat yang paling mulia di muka bumi. Ia sebagai tempat pemersatu dan berdakwah. Apalagi Masjid Al-Aqsha, yang memiliki nilai tinggi tersendiri  dan harus diketahui oleh seluruh kaum muslimin.

“Kemuliaan Masjid Al-Aqsa berarti kemulian umat Islam, menodainya sama saja menodai umat Islam seluruhnya, “ ujarnya.

Lebih lanjut Mustofa mengatakan, Allah menggandengkan nama-Nya untuk menyebut masjid untuk menjelaskan keagungan sebuah masjid.

“Allah menggandengkan nama-Nya untuk menyebut masjid, sebagai bentuk permuliaan pada masjid, menunjukan tingginya derajat masjid dan menjelaskan agungnya masjid,” ujarnya menyampaikan surat Al-Jin ayat 18 yang artinya “Dan sesungguhnya masjid itu hanyalah kepunyaan Allah maka janganlah kalian menyembah siapapun selain Allah di dalamnya”.

Ia juga menjelaskan bagaimana di dalam surat An-Nur ayat 36-37 tentang masjid agar dibangun dan dimuliakan, serta banyak disebut nama-Nya. Ayat ini menggabungkan semua hal yang berkaitan dengan masjid, baik berupa hukum maupun adab, paparnya.

“Makna membangun termasuk di dalamnya menguatkan, membangun, membersihkan, memperbaiki dan menghindarkan dari segala sesuatu yang bisa merusak masjid, sedangkan makna disebut nama Allah termasuk di dalamnya  yakni shalat, membaca Al-Quran, belajar ilmu agama dan lain lain,“ imbuhnya.

Dia juga mengutuk tindakan Zionis pada beberapa pekan terakhir ini yang dengan biadabnya merusak bangunan Masjid Al Aqsha untuk menguasainya dengan cara berusaha merobohkannya dan membangun bangunan yang mereka klaim sebagai Kuil Solomon.

“Mereka menembakan senjatanya ketembok-tembok masjid, bahkan melukai Muslimin yang sedang beribadah di dalamnya. Mereka juga menggali terowongan di bawah Masjid Al-Aqsha dalam upaya merobohkanya, ini merupakan tindakan yang biadab, “ tegasnya.

Menurutnya lagi, hal ini dilakukan Zionis karena mereka tidak ingin melihat umat Islam memuji Allah Azza Wa Jalla di rumah-Nya.

“Mereka dengan kesombongannya justru menginjak-injak Masjid Al-Aqsha. Demikian pula mereka mengusir paksa Murobithun, yakni Muslimin yang sedang berjaga dan menunggu waktu shalat di sana, “ katanya diiringi takbir “Allahu Akbar” dari ribuan peserta aksi cinta Aqsa tersebut.

Ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela acara, Mustofa mendesak Zionis Yahudi segera hengkang dari Masjid Al-Aqsha dan tidak lagi melakukan aksi brutal terhadap masjid maupun para penghuninya.

Aksi damai ini merupakan rangkaian dari kampanye global “Selamatkan Al-Quds” yang digelar serentak di sejumlah kota di negara ASEAN, dengan diproyeksikan sekitar 100.000 orang ikut berpartisipasi dalam kampanye global itu.

Aqsa Working Group (AWG) bersama dengan FUI, FPI, MER-C, Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Sekretariat Himpunan Ulama Rantau Asia (SHURA) mengkoordinir aksi Gerak Jalan Cinta Masjid Al-Aqsha serentak di seluruh ASEAN Jumat 2 Oktober 2015 pukul 14.00 waktu setempat. (L/sfh/rzk/K08/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0