Nazareth, MINA – Asosiasi Pemuda Baladna di Kota Tua Nazareth pada Sabtu malam (30/10) mengadakan pameran foto, buku dan dialog tentang Intifadah II dan tembok pemisah.
Topik utama dialog berupa tinjauan politik-historis konflik Israel-Palestina sejak sebelum Nakbah dan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah.Termasuk intifada pertama dan kedua, Hari Tanah, pemberian Yerusalem dan Al-Aqsa, hingga penganugerahan martabat Mei lalu. Arab48 melaporkan.
Kegiatan dibuka dengan pameran foto-foto peristiwa intifada kedua, yang menjadi simbol paling menonjol dalam perjuangan Palestina.
“Foto seorang anak Muhammad al-Durra, yang mati syahid oleh peluru pendudukan, saat bersembunyi di pelukan ayahnya, menjadi foto paling menarik pengunjung,” laporan panitia.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Acara menarik lainnya adalah sessi cerita untuk anak-anak oleh seniman Manal Saabneh, dengan judul “Tembok Pemisah”.
Psikolog Nisreen Khoury, sejarawan Dr. Lina Dalasha dan peneliti politik Khaled Anabtawi tampil dalam dialog tentang intifada kedua.
Nisreen Khoury menceritakan ingatannya ketika serangan Sharon di Masjid Al-Aqsa pada saat itu. Semua kejadian untuk memprovokasi dan mengobarkan perasaan warga Palestina dan Muslim.
“Itu justru membuat kita lebih kuat. Tentara bersenjata lengkap yang dikerahkan di jalan-jalan Nazareth saat ini, mendorong kita untuk lebih menantang,” ujarnya.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Intifadah Kedua terjadi pada September 2000, yang disebut juga dengan Intifadah Al-Aqsa. Walaupun sudah berlalu bulan lalu, pemuda Nazareth memperingatinya untuk tetap menjaga semangat perjuangan Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza