Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bandung Berfilsafat 2 Kembali Digelar Februari 2017

Risma Tri Utami - Kamis, 16 Februari 2017 - 16:13 WIB

Kamis, 16 Februari 2017 - 16:13 WIB

399 Views ㅤ

INSISTS-225x300.jpg" alt="" width="225" height="300" />Jakarta, 18 rabiul Awwal 1438/16 Februari 2017 (MINA) – Institut Pemikiran dan Pembangunan Insan (PIMPIN) Bandung bekerjasama dengan Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Jakarta akan kembali menggelar program ‘Bandung Berfilsafat 2 (BB2): Lectures and Conversations on Western Philosophy and Islamic Philosophy’.

Program yang mengambil tagline “Let Everyone Think” ini akan dilaksanakan pada 24-26 Februari 2017 mendatang, bertempat di Dbest Hotel Sofia Dago Bandung. Seri kuliah umum yang mengulas berbagai pemikiran filsafat ini akan menghadirkan dua intelektual Muslim terkemuka yakni Dr. Syamsuddin Arif (speaker) dan Adian Husaini, PhD (interlocutor).

Bandung Berfilsafat pertama kali digelar pada April 2016 lalu. Program ini digagas untuk menepis bahwa filsafat selalu identik dengan Barat dan bertentangan dengan agama, sehingga sebagian umat Islam ada yang mengharamkan pemikiran filsafat.

Pandangan ini ditepis oleh Dr. Syamsuddin Arif.  Menurutnya, Filsafat itu tentang mengetahui yang baik dan yang benar, serta tentang mengenal diri dan Ilahi. Belajar filsafat akan membuat kita semakin bijak dan dewasa memaknai kehidupan, memahami kebenaran dan mengobati keraguan.

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Dengan demikian, filsafat tidak bertentangan dengan agama, bahkan sejalan dengan Islam, sepanjang pemikiran filsafat itu dilandasi oleh worldview Islam yang benar. Itu sebabnya, di masa lalu banyak ulama besar Islam dikenal sebagai filosof yang ulung juga.

Filsafat juga tidak melulu identik dengan Barat. “Filsafat itu bukan monopoli bangsa atau agama tertentu. Filsafat kita temukan di Barat maupun di Timur. Ada filsafat Yunani, filsafat India, filsafat Cina, filsafat Kristen, dan tentunya filsafat Islam,” ujar Direktur Eksekutif INSISTS dalam laman INSISTS yang dikutip MINA.

Perihal pelaksanaan program ini di hotel, ketua panitia kegiatan ini Dr. Wendi Zarman menjelaskan bahwa PIMPIN dan INSISTS ingin agar ilmu pengetahuan, terutama ilmu keislaman, diletakkan di tempat terhormat.

“Kami ingin orang-orang menghargai ilmu dan mendiskusikannya di tempat terbaik. Jika mereka bersedia menghabiskan biaya jutaan rupiah untuk berekreasi, mengapa mereka tidak bersedia melakukan hal itu untuk memperoleh pencerahan?” ujarnya.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Di samping itu, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mengharuskan peserta selama berjam-jam menyimak materi yang cukup berat. Jika tempatnya kurang nyaman dan kondusif, peserta akan cepat lelah dan mudah kehilangan fokus.

“Di dalam meeting room hotel yang nyaman dan sejuk, materi yang berat menjadi lebih mudah dipahami. Kami sudah buktikan hal itu di Bandung Berfilsafat pertama. Dari pagi hingga sore hampir semua peserta antusias mengikuti seluruh materi, padahal di antara mereka ada ibu rumah tangga dan pensiunan di atas enam puluh tahun,” ujar Direktur PIMPIN ini.

BB2 ini terbuka untuk umum dan tidak mesti telah mengikuti program sebelumnya. Menurut rencana BB2 akan mengupas pemikiran filsafat Islam mengenai Tuhan, agama, manusia, alam, politik, dan pendidikan serta membandingkannya dengan pemikiran filsafat Barat.

Bagi yang berminat mengikuti seri kuliah ini dapat menghubungi admin PIMPIN di no. 0819-0699-5910 atau 0896-0294-3418. (T/R09/P02)

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia