Manama, MINA – Bank Islam terbesar ketiga Bahrain, Al-Baraka Banking Group, mengatakan mempertimbangkan untuk memperluas operasi ke Kenya di kawasan Afrika Timur.
Al-Baraka berusaha untuk mengembangkan pasar perbankan berbasis syariah yang tumbuh cepat di wilayah tersebut. Business Daily menyebutkan pada Rabu (12/9/2018).
Al-Baraka kemungkinan akan menawarkan saham pada 2019 untuk mendanai rencana ekspansi global, kepala eksekutif Adnan Yousuf mengatakan dalam wawancara dengan Al-Arabiya TV.
Group Bank yang berbasis di ibukota Manama juga berencana untuk memperluas jangkauannya ke negara-negara Afrika Timur lainnya, termasuk Tanzania dan Uganda.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Kami juga akan menjelajah ke China dan Indonesia,” kata Yousuf.
Al-Baraka tahun lalu mengeluarkan 400 juta dolar AS (sekitar Rp757 miliar lebih) untuk obligasi syariah (sukuk), lanjutnya.
“Lainnya akan datang melalui penawaran saham, yang kami harapkan pada 2019 atau akhir 2019,” katanya.
Kenya memiliki tiga bank syariah, sementara lima pemberi pinjaman konvensional lainnya juga telah menawarkan layanan dan produk yang sesuai syariah.
Bank-bank asing diprediksi akan tertarik untuk membuat Kenya menjadi pusat keuangan Islam di Afrika, seiring dengan reformasi yang mendorong pertumbuhan operasi keuangan Islam di negara itu.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Kenya baru-baru ini meluncurkan paket inisiatif yang bertujuan mengembangkan kerangka kebijakan untuk keuangan Islam di negara tersebut.
Pengusaha Saudi berbasis di Jeddah Saleh Kamel memiliki hampir 75 persen saham di Al-Baraka Banking Group. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng