Bogor, MINA – President Director dan CEO sekaligus Founder dari Euro Management, Bimo Sasongko mengatakan pentingnya mencetak generasi cendikiawan muslim di era modern, antara lain dengan belajar ke luar negeri menuntut berbagai ilmu.
Hal tersebut disampaikannya saat wawancara eksklusif dengan tim wartawan MINA yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (25/9) sore.
“Suatu bangsa akan dihargai, dihormati, bahkan ditakuti bangsa-bangsa lain tentu saja bukan dari keindahan alamnya atau keramahtamahannya, tapi justru dari banyaknya orang-orang pintar, berkualitas, cerdas, terutama yang menguasai sains dan teknologi,” kata Bimo.
“Untuk itu pentingnya umat muslim di Indonesia yang mayoritas ini mempergunakan kesempatan untuk bisa studi ke luar negeri,” lanjutnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) itu mengatakan, Indonesia emiliki sumber daya alam yang besar, penduduknya banyak, tapi masih rendah dalam sistem dan kualitas pendidikannya.
“Satu-satunya cara adalah bangsa kita harus menguasai sains dan teknologi. Perlu adanya program-program pengiriman siswa atau mahasiswa studi ke luar negeri ini harus dijalankan, harus digaungkan oleh Pemerintah Pusat, daerah, perusahaan BUMN, BUMD, Pemda-pemda bahkan yayasan atau organisasi masyarakat seperti NU, Muhammadiyah, itu harus punya program pengiriman mahasiswa ke luar negeri, karena pusat-pusat ilmu pengetahuan sekarang adanya diluar negeri, bukan di Indonesia,” ucapnya.
Menurut Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Jerman (IAJ), kita sebagai bangsa yang besar, bangsa beradab, harus didorong mempunyai SDM yang unggul.
“Jadi penting bagi cendekiawan muslim untuk setinggi-tingginya mencari ilmu, menjadi ilmuwan, serta harus menguasai sains dan teknologi,” katanya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Generasi muda Indonesia tidak boleh lemah, tidak boleh puas diri. Bahwa ternyata mencari ilmu itu tidak hanya di Indonesia, masih banyak pusat-pusat ilmu pengetahuan yg harus dikejar. Jangan puas hanya kuliah di Indonesia.
“Saya mengharapkan sebanyak-banyaknya anak muda Indonesia harus memiliki cita-cita yang tinggi, untuk belajar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, apapun itu ilmunya,” pesannya.
Euro Management merupakan pelopor Konsultan Pendidikan Internasional di Indonesia sejak tahun 2003 dan telah memberangkatkan hampir 4.000 mahasiswa Indonesia kuliah di berbagai negara maju di dunia. Saat ini Euro Management melayani jasa konsultasi untuk 29 negara tujuan belajar.
Selain itu, Bimo Sasongko juga menjabat sebagai Ketua Alumni Program Habibie (IABIE). Beasiswa Habibie pertama kali dilangsungkan di era Menteri Riset dan Teknologi B.J Habibie atau tepatnya 30 tahun lalu, kemudian mandek di 1998. Program Beasiswa Habibie ini khusus untuk jurusan Sains dan Teknologi di luar negeri. Tercatat hampir empat ribu siswa telah diberangkatkan ke luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Belanda.(L/R11/R1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)