BKSAP Ingatkan Solusi Adil Bagi Palestina di Pertemuan Komisi Timur Tengah IPU

Jakarta, MINA – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) mengingatkan solusi adil bagi dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera pada pertemuan ke-73 Committee on Middle East Questions (Komisi Urusan Timur Tengah) Inter-Parliamentary Union (IPU), Kamis (28/7).

Dalam keterangan resmia yang diterima MINA, Sabtu (30/7), acara yang dihelat secara virtual tersebut membahas perkembangan situasi terkini di Palestina, Yaman, dan Libya.

Acara dipimpin Ketua Komisi Timteng Gennaro Migliore, ia menegaskan tujuan pertemuan ini adalah menggali ragam masukan sebagai upaya mendorong dialog dan perdamaian di Kawasan.

Secara khusus, anggota Parlemen Italia tersebut mengakui situasi di Kawasan saat ini tengah menghadapi tantangan yang sangat berat lantaran perang di Ukraina. Demikian juga tren perkembangan negatif terkait konflik Palestina-Israel.

Menanggapi situasi konflik tersebut, Mardani Ali Sera selaku anggota Komisi Timteng mewakili Asia Pasifik menyampaikan pandangannya. Mardani menilai, skema penyelesaian yang ditawarkan selama ini cenderung tidak menguntungkan pihak Palestina.

“Kita harus melihat bahwa situasi konflik Israel-Palestina itu tidak seimbang dan tidak setara,” ujar politisi PKS itu mengingatkan.

Mardani juga mengkritik Deklarasi Yerusalem, kesepakatan bilateral terbaru antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel.

“Menurut pandangan saya, bentuk baru agresi di kawasan, sebuah langkah berbahaya yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan, dan memberi pendudukan lampu hijau lain untuk menabur kerusuhan dan ketegangan, menyebarkan kehancuran, dan memaksakan kontrol penuhnya melalui terorisme, perang dan agresi. Deklarasi tersebut selanjutnya merupakan agresi terhadap rakyat Palestina dan hak-hak mereka,” beber dia.

Sisi lain, Mardani kembali menegaskan posisi dasar Indonesia yang terus berkomitmen mendukung terciptanya Negara Palestina yang berdaulat, mandiri, layak, dan demokratis dengan Al Quds (Yerusalem) sebagai ibukotanya sejalan dengan solusi dua negara.

Merespon briefing yang disampaikan Matthias Burchard, Perwakilan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA), badan di PBB yang menangani pengungsi Palestina, Mardani mengapresiasi kerja-kerja UNRWA.

“Izinkan saya untuk mengambil kesempatan sangat baik ini untuk menyampaikan atas nama Indonesia, parlemen, pemerintah, dan rakyat, penghargaan kami kepada UNRWA yang telah memainkan peran yang sangat penting dalam menyediakan kebutuhan dasar kemanusiaan bagi rakyat Palestina sejak lebih dari tujuh dekade. Ini sangat berarti untuk menjaga harapan rakyat Palestina,” ujar dia.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.