Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bubur Kanji Rumbi, Semangkok Kebersamaan Saat Ramadhan

Admin - Kamis, 9 Mei 2019 - 15:47 WIB

Kamis, 9 Mei 2019 - 15:47 WIB

9 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Selain momentum kehangatan bersama keluarga, hal lain yang tidak kalah di tunggu-tunggu sepanjang Ramadhan adalah aneka hidangan menggugah selera untuk santapan berbuka.

Warisan kuliner Indonesia banyak yang bisa dipilih sebagai inspirasi menu buka puasa, salah satunya ada di ujung barat Indonesia, Aceh menawarkan Bubur Kanji Rumbi.

Bubur kanji rumbi adalah panganan warisan leluhur yang tidak hanya gurih dan lezat di lidah, namun juga sangat menyehatkan. Tak heran kanji rumbi menjadi salah satu makanan yang paling digemari saat berbuka puasa.

Diracik dengan penuh cita rasa menggunakan resep warisan leluhur, kanji rumbi lebih nikmat disantap saat masih hangat. Selain itu, kanji rumbi ini juga aman dikonsumsi langsung waktu berbuka, meski perut dalam kondisi kosong.

Baca Juga: Aksi Kebaikan, Dompet Dhuafa Lampung Tebar 1445 Makanan Berbuka dan Takjil

Teksturnya yang halus dan lembut, ditambah beragam rempah khas Aceh, seperti Bunga Lawang, Lawang Keling, Lawang Aceh, Kayu manis, Kapu Laga, Seray, Pandan,Jahe, bawang dan lengkuas, sedikit udang, sudah pasti, paganan ini tak boleh terlewatkan.

Wak Lilik juru masak di posko bubur kanji Kampung Laksana mengaku di desanya hampir setiap Ramadhan selalu menyajikan Bubur Kanji Rumbi, sebagai hidangan berbuka puasa bersama jamaah di Mesjid.

Menurutnya, Kanji Rumbi dipilih lantaran menu berbuka ini bagus untuk dikonsumsi, juga bisa membuat tubuh terasa hangat dan yang pasti tidak bikin perut kembung.

Kanji Rumbi dapat dikonsumsi kapan saja, baik saat berbuka puasa maupun saat sahur.

Baca Juga: Masjid Sekayu Semarang Cikal Bakal Pembangunan Masjid Agung Demak

“Buka puasa boleh, sahur juga boleh, gak masalah mau dimakan kapan saja,” kata Wak Lilik.

Untuk memasak Kanji Rumbi, biasanya Wak Lilik membutuhkan waktu hingga tiga jam, dibantu beberapa warga lainnya, kanji mulai dimasak sejak siang hari. Wak Lilik terlihat sibuk, dirinya mendapat bagian untuk mengaduk kanji yang sedang dimasak.

Letupan buih kanji mengeluarkan aroma khas, pertanda Kanji Rumbi yang sedang di atas tungku api harus terus diaduk, agar pada bagian bawah tidak kering atau hangus.

di desa Wak Lilik, biaya untuk membuat kanji berasal dari sumbangan warga. Kanji bukan hanya sekedar takjil, dalam semangkok Kanji Rumbi, terdapat nilai-nilai kebersamaan.

Baca Juga: Berkah Ramadhan, Wahdah Tebar Paket Sembako

Sehingga semua ummat muslim yang menjalankan ibadah Ramadhan dapat merasakan keberkahan ramadhan. (L/AP/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Riska Gelar Anjangsana Sosial di Rumah Belajar Merah Putih Cilincing

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia