Demontrasi Besar-besaran di Israel Berlanjut Desak Netanyahu Mundur

Tel Aviv, MINA – Ribuan warga pada Sabtu (30/3) kembali menggelar unjuk rasa di berbagai tempat untuk menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mendesak pertukaran tahanan dengan gerakan perlawanan Palestina, .

Menurut laporan surat kabar Yedioth Ahronoth yang dikutip Anadolu Agency, petugas kepolisian menggunakan truk untuk menutup jalan di perempatan Kaplan, Tel Aviv mencegah pengunjuk rasa.

Ribuan warga Israel juga berdemonstrasi di dekat kediaman Netanyahu di Caesarea menuntut mundur dari jabatannya.

Para pengunjuk rasa menuduh Netanyahu bersalah dalam situasi saat ini dan menuntut agar pemerintahannya segera menyelesaikan kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditahan di .

Ribuan warga Israel juga berdemonstrasi di kota Rehavot, Kiyay Gat, Haifa dan kota-kota lain menuntut hal yang sama.

Baca Juga:  Khutbah Jumat: Menghayati Makna Ibadah  

Demonstrasi di berbagai tempat di Israel diperkirakan akan meningkat beberapa jam mendatang, menurut media lokal

Qatar, Mesir dan Amerika Serikat tengah berupaya untuk menjembatani kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza, karena jeda pertama hanya berlangsung selama sepekan pada akhir November tahun lalu hanya menghasilkan bantuan terbatas memasuki serta pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Tel Aviv saat ini menahan setidaknya 9.100 warga Palestina di penjara-penjaranya, sementara diperkirakan sebanyak 134 sandera Israel berada di Gaza. Namun, Hamas telah mengumumkan tewasnya 70 sandera akibat serangan Israel sendiri.

Baca Juga:  Dukung Mahasiswa AS, UI Gelar Perkemahan Solidaritas Palestina

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Hampir 32.700 warga Palestina meninggal atau syahid dan 75.000 lebih lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel, yang kini memasuki hari ke-175, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (T/RE1/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.