DKI Bangun Taman Kota untuk Hadirkan Ruang Ketiga Publik

, MINA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun beragam guna menghadirkan Ruang Ketiga Publik yang nyaman bagi warganya untuk beraktivitas maupun berinteraksi.

Dalam kegiatan media update yang dilakukan di Ruang Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Blok F Lantai II, Balaikota Jakarta pada Kamis (17/10), Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati memaparkan capaian pembangunan atau revitalisasi beragam taman kota di wilayah Jakarta.

Ia mengatakan, pembangunan taman kota pada tahun 2018 telah terlaksana di 7 lokasi Taman Maju Bersama (TMB). Sedangkan, pada tahun 2019 ini, direncanakan dapat terealisasi pembangunan 51 TMB pada Desember 2019.

“24 lokasi sudah selesai 100 persen dan 27  sedang on progress. (Kemudian) rencana pembangunan taman di tahun 2020 adalah sebanyak 51 lokasi yang saat ini sudah dimulai dengan proses FGD dan pembuatan rencana DED. Sehingga, pada tahun 2022, target pembangunan 200 taman di Jakarta dapat terealisasi,” ujarnya.

“Pengembangan taman kota juga dilaksanakan dengan pendekatan kebencanaan dalam konteks isu bencana prioritas (banjir dan kebakaran) serta isu lainnya seperti gempa, penurunan muka air tanah, dan polusi udara. Hal ini sesuai dengan fungsi taman sebagai ruang terbuka hijau, yaitu untuk menjaga keberlanjutan ekosistem, meningkatkan daya dukung tanah, menciptakan kenyamanan thermal, area konservasi air, ruang mitigasi bencana, meningkatkan kualitas kesehatan kota, menambah estetika kota serta dapat meningkatkan nilai ekonomi,” kata Suzi.

Kepala Dinas DPPAPP Provinsi DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, mengatakan taman kota juga merupakan ruang bermain dan belajar untuk anak, bahkan sejumlah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada saat ini juga dijadikan sebagai Pos Pengaduan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta perlu terus melakukan  pembenahan dan penataan taman kota, seperti RPTRA, agar menjadi lebih humanis dan terawat dengan baik, bermanfaat bagi aktivitas warga, serta mendukung terwujudnya kota layak dan ramah anak.

Sementara itu, Praktisi Pertamanan, Farrizky Putra juga mengatakan, dari kacamata urban design, Ruang Ketiga Publik adalah terasnya kota. Di dalamnya, terdapat taman kota yang konteksnya lebih banyak penghijauan dengan minim bangunan. Ruang Ketiga Publik ini sangat baik dan dapat terus ditingkatkan oleh Pemprov DKI Jakarta kedepannya.

Tahap pertama pembangunan taman adalah dengan pemetaan sosial dan lingkungan, sehingga dapat dihasilkan pemetaan kawasan secara utuh, kemudian dilanjutkan dengan FGD tahap kedua yang sudah mulai dengan menawarkan konsep desain kepada masyarakat hasil dari pemetaan kawasan di awal, masukan dan dengar pendapat terkait konsep desain menjadi hasil tahap kedua.

Tahap akhir, saat final desain merupakan hasil pembahasan dan memberitahukan kepada masayarakat akan seperti apa nanti taman tersebut bila sudah terbangun.

Dengan ikut sertanya masyarakat dalam perencanaan diharapkan kebutuhan akan ruang interaksi terbuka di tengah masyarakat dapat terpenuhi, serta dapat turut serta mendampingi saat pelaksanaan pembangunan. Setelah taman selesai, maka akan dilanjutkan juga dengan aktivasi kegiatan di taman tersebut bekerjasama dengan komunitas di sekitar taman. (R/Ast/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.