Jakarta, 6 Rajab 1438/3 April 2017 (MINA) – Ketua DPR RI, Setya Novanto menyatakan turut berduka atas musibah tanah longsong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (1/4), yang telah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 26 orang hilang.
“DPR RI mengapresiasi dan mendukung kinerja Kementerian Sosial yang telah menyalurkan bantuan senilai Rp 1,34 Miliar untuk membantu mengatasi bencana tersebut. Bantuan ini, Insya Allah masih akan bertambah lagi nilainya, menyesuaikan kondisi di lapangan,” ungkap Ketua DPR, di Jakarta, Senin (3/4). Demikian DPR RI melaporkan.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan SAR Nasional (Basarnas), serta berbagai pihak terkait, telah diminta untuk terus mengupayakan pencarian korban dan memberikan pertolongan.
Setnov, panggilan akrab Ketua DPR ini juga menghimbau masyarakat Ponorogo khususnya, untuk tetap tenang dan tabah. “Bagi warga yang tempat tinggalnya rawan bencana, saya harap dapat memahami dan mengikuti rencana kerja Pemerinah Daerah dalam rangka mengatasi bencana. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menanggulangi dan mengatasi berbagai bencana alam,” tuturnya.
Dia juga mengajak seluruh warga di seluruh daerah agar kiranya terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Serta menjaga alam dengan baik.
“Saya mengajak seluruh saudara-saudaraku di seluruh daerah untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Mari jaga alam kita dengan baik,” ajaknya.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Hari ini, Senin (3/4), Tim relawan Ukhuwah Al-fatah Rescue (UAR) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) bekerja sama dengan TNI dan relawan lainnya juga membantu mencari korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur.
BNPB melaporkan, tim pencari dan penyelamat belum menemukan 26 korban hilang akibat bencana longsor di Ponorogo.
UAR adalah tim SAR berbasis pesantren yang dibentuk oleh jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah yang berpusat di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
UAR sudah sering mengirim relawan ke daerah-daerah bencana seperti Tsunami Aceh, Gempa Aceh, Gempa Padang, Merapi, BanjirJakarta, Tsunami Pangandaran, juga bencana akibat konflik di Poso dan lain-lain. (T/R09/P1)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)