Dubes Azerbaijan: Masyarakat Multikultural Kami Hidup Damai Dalam Harmoni

Jakarta, MINA – Duta Besar (Dubes) untuk Indonesia mengatakan, negaranya memiliki masyarakat yang multikultural dan mereka semua hidup damai dalam harmoni.

“Kami memiliki masyarakat yang multikultural. Kami memiliki banyak kelompok etnis di Azerbaijan. Kami tidak pernah membuat perbedaan etnis, suku dan agama. Kami tidak menjadikannya permasalahan dan tidak pernah membuat perbedaan,” kata Dubes Mirzayev dalam wawancara khusus dengan MINA di Kedubes Azerbaijan, Jakarta, Selasa (21/7).

Ia mengatakan, negaranya memiliki dua kelompok muslim Sunni dan Syiah, namun hal itu juga tidak menjadikan masalah yang berarti di negaranya. Sebab semua hidup dalam kebersamaan dan tidak membeda-bedakan antar satu dan yang lain.

“Kami memiliki seperti yang Anda katakan tentang Sunni dan Syiah, tetapi kami tidak pernah merasa bahwa saya Sunni dan saya Syiah. Sungguh kami tidak membedakan,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu adalah kekuatan. Di mana semua masyarakat hidup dalam harmoni dan kedamaian.

“Itu adalah kekuatan kita, di mana kami hidup dalam harmoni dan kedamaian yang semuanya adalah kelompok etnis, baik kaum minoritas yang hidup di Azerbaijan. Kami membuat Azerbaijan lebih kuat dan tidak punya masalah,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa di negaranya tidak ada perpecahan, bahkan pemimpin negaranya berusaha menciptakan kehidupan yang damai.

“Kami tidak pernah merasakan dari aktivitas yang mengatakan siapa yang Sunni, siapa yang Syiah. Bahkan Azerbaijan adalah pelopor yang menjadi tuan rumah pertemuan antar budaya. Dialog antar budaya sekali dalam setahun itu kami adakan di Azerbaijan, acara ini mengundang semua umat baik Muslim, Yahudi dan Kristen Ortodoks, mereka semua datang ke Azerbaijan,” kata Dubes Mirzayev.

Dalam dialog tersebut, kata Dubes, mereka harus bertukar pandangan. Pandangan divergensi pada beberapa metode yang relevan adalah yang paling penting bahwa Azerbaijan adalah negara tuan rumah dari dialog masalah ini.

“Tidak akan pernah bisa terjadi perpecahan seperti Sunni dan Syiah. Saya tidak tahu apa artinya Sunni dan Syiah, yang saya tahu bahwa kita semua Muslim, kita harus bangga,” ucapnya.

“Kami adalah Muslim dan kami harus bertindak sebagai Muslim sesuai apa yang saya yakini,” imbuh Dubes Mirzayev. (L/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)