Dukungan Untuk Palestina di Asian Games

 

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA (Mi’raj News Agency)

Pada pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu malam (18/8/2018), kontingen atlet asal mendapatkan sambutan semarak.

Para penonton memberikan aplaus tepuk tangan gemuruh mewarnai defile atlet kontingen Palestina tersebut.

Puluhan ribu penonton yang sebagian besar warga , walau Timnasnya kalah 1-2 dari Palestina beberapa hari lalu. Tetap mengapresiasi dan bahkan memberikan sambutan hangat para atlet Palestina.

“Kita ikut hadir dan memberikan dukungan saat atlet Palestina bertanding, baik cabang sepakbola maupun lainnya,” ujar Agus Sudarmaji, Ketua Umum Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG).

Agus Sudarmaji memberikan dorongan kepada para pemuda untuk hadir dan membawa atribut dukungan terhadap Palestina.

Ini bukan sekedar dukungan pada permainan mereka di lapangan. Namun jauh lebih dari itu adalah dukungan pada eksistensi keberadaan Negara Palestina.

Seperti saat kesebelasan Palestina bertanding menghadapi tuan rumah Indonesia. Sebagai tuan rumah, para suporter tentu mendukung Hansamu Yama dkk. Namun pada saat yang sama, para penonton juga mendukung Mohamed Darwish cs.

Bendera dan atribut merah-putih dan hitam-putih-hijau-merah pun berdampingan. Menggambarkan makna persahabatan abadi Indonesia-Palestina.

Sebuah dukungan moral dari rakyat Indonesia yang cinta bola dan cinta kemerdekaan, untuk satu-satunya negeri terjajah di abad modern saat ini.

“Ini bukan pertandingan kalah-menang. Tapi lebih pada pertandingan dengan makna cinta persahabatan,” komentar  Syaikh Mahmoud Hasyim Anbar, ulama Palestina yang berkesempatan menyaksikan jalannya pertandingan langsung dari stadion Patriot Bekasi.

Ia akan senang kalau berkesudahan seri. Walaupun kemudian negerinya yang menang. Baginya tidak masalah.

Ia bahkan bangga, karena walaupun Indonesia kalah, tapi para suporter tuan rumah tetap memberikan semangat kepada para pemainnya. Dan pada sisi yang sama memberikan tepuk tangan dukungan dan aplaus buat pemain-pemain Palestina.

Warga di Jalur Gaza juga turut menyambut hangat kesebelasan negaranya menghadapi sahabat pendukung perjuangannya, Indonesia.

Para pemain Palestina pun, seusai mengalahkan Indonesia, memberikan salam penghormatan kepada para penonton usai pertandingan. Demikian pula para pemain Indonesia berjabat tangan, berpelukan dan melambaikan tangan ke arah penonton.

Seolah para pemain Palesatina hendak berkata, “Maafkan kami, bukan kami yang lebih baik. Namun kalianlah yang mengalah untuk kami”.

Tentu tanpa mengabaikan kelebihan pemain Palestina, yang secara peringkat memang masih di atas rata-rata pemain Indonesia.

Beberapa tahun lalu, Indonesia juga pernah melawan Palestina untuk klasifikasi tim U-23. Pertemuan perdana kedua tim terjadi di Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 yang berlangsung di Palembang, Sumatra Selatan, Garuda Muda pun menyerah dengan skor 1-2 dari Palestina.

Di level senior, menurut peringkat Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Indonesia saat ini berada di peringkat 164. Sedangkan Palestina berada pada posisi 99.

Terlepas dari itu semua, tentu kita ingin ucapkan “Hidup Indonesia! Hidup Palestina!! Indonesia Juara, Palestina Merdeka!!!”. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.