Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat Warga Yaman Tahanan Guantanamo Bebas dan Tiba di Arab Saudi

Rudi Hendrik - Jumat, 6 Januari 2017 - 16:07 WIB

Jumat, 6 Januari 2017 - 16:07 WIB

330 Views

Di depan kedutaan Amerika Serikat (AS) di Sanaa, ibukota Yaman, seorang anak berdiri di depan spanduk yang memuat foto-foto warga Yaman yang ditahan di penjara AS di Teluk Guantanamo, Kuba. (REUTERS/Khaled Abdullah)

Di depan kedutaan Amerika Serikat (AS) di Sanaa, ibukota Yaman, seorang anak berdiri di depan spanduk yang memuat foto-foto warga Yaman yang ditahan di penjara AS di Teluk Guantanamo, Kuba. (REUTERS/Khaled Abdullah)

 

Riyadh, 7 Rabi’ul Akhir 1438/6 Januari 2017 (MINA) – Empat warga Yaman yang ditahan oleh Amerika Serikat (AS) tanpa tuduhan di Teluk Guantanamo, Kuba, telah dibebaskan dan pada Kamis (5/1) tiba di Riyadh, Arab Saudi.

Reuni keempat tahanan dengan anggota keluarganya diwarnai tangisan haru.

Mereka adalah empat di antara 59 tahanan yang masih ditahan di pusat penahanan kontroversial di Kuba.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Salah satu narapidana yang dibebaskan, Salim Ahmed bin Kanad, mengatakan kepada wartawan bahwa ia merasa “dilahirkan kembali” setelah melihat kerabatnya.

Sedangkan mantan tahanan lain Mohammed Bawazir mengatakan, dia berharap bisa bangkit dan melupakan masa lalu.

“Saya ingin memberikan kembali keluarga saya 15 tahun masa yang hilang,” katanya, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Pejabat menyebut mantan tahanan lain bernama Mohammed Rajab Abu Ghanim dan Abdullah Yahya al-Shalabi.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Sebelumnya pada hari Selasa, Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menulis di Twitter: “Seharusnya tidak ada pembebasan lebih lanjut dari Gitmo, ini adalah orang-orang yang sangat berbahaya dan seharusnya tidak diperbolehkan kembali ke medan perang.”

Beberapa jam kemudian, Juru Bicara Presiden Barack Obama, Josh Earnest, mengatakan bahwa dijadwalkan ada “pemindahan tambahan” sebelum kekuasaan Obama diberikan kepada Trump pada 20 Januari. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Amerika
Amerika
Amerika
Timur Tengah