Riyadh, 7 Rabi’ul Akhir 1438/6 Januari 2017 (MINA) – Empat warga Yaman yang ditahan oleh Amerika Serikat (AS) tanpa tuduhan di Teluk Guantanamo, Kuba, telah dibebaskan dan pada Kamis (5/1) tiba di Riyadh, Arab Saudi.
Reuni keempat tahanan dengan anggota keluarganya diwarnai tangisan haru.
Mereka adalah empat di antara 59 tahanan yang masih ditahan di pusat penahanan kontroversial di Kuba.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Salah satu narapidana yang dibebaskan, Salim Ahmed bin Kanad, mengatakan kepada wartawan bahwa ia merasa “dilahirkan kembali” setelah melihat kerabatnya.
Sedangkan mantan tahanan lain Mohammed Bawazir mengatakan, dia berharap bisa bangkit dan melupakan masa lalu.
“Saya ingin memberikan kembali keluarga saya 15 tahun masa yang hilang,” katanya, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Pejabat menyebut mantan tahanan lain bernama Mohammed Rajab Abu Ghanim dan Abdullah Yahya al-Shalabi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sebelumnya pada hari Selasa, Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menulis di Twitter: “Seharusnya tidak ada pembebasan lebih lanjut dari Gitmo, ini adalah orang-orang yang sangat berbahaya dan seharusnya tidak diperbolehkan kembali ke medan perang.”
Beberapa jam kemudian, Juru Bicara Presiden Barack Obama, Josh Earnest, mengatakan bahwa dijadwalkan ada “pemindahan tambahan” sebelum kekuasaan Obama diberikan kepada Trump pada 20 Januari. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama