Aleppo, 20 Rabi’ul Awwal 1438/20 Desember 2016 (MINA) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan pada Selasa (20/12), setidaknya 25.000 orang telah meninggalkan bekas benteng oposisi Suriah di Aleppo Timur sejak evakuasi dimulai pekan lalu.
“Kemarin saja, kita mengevakuasi 15.000 orang dari Aleppo Timur. Jika kita menghitung mereka dievakuasi pada hari Kamis juga, maka total 25.000,” kata juru bicara ICRC Ingy Sedky.
Ribuan lainnya masih menunggu untuk meninggalkan Aleppo Timur, meskipun jumlah yang tepat dari warga sipil dan anggota oposisi yang masih terdampar tetap tidak jelas. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
ICRC telah mengawasi pelaksanaan kesepakatan evakuasi Aleppo yang ditengahi oleh Rusia dan Turki. Kesepakatan itu ditangguhkan sementara sampai awal hari Senin lalu, karena perselisihan atas tuntutan pemerintah untuk keperluan perencanaan evakuasi simultan dari dua desa mayoritas Syiah di Idlib yang juga dikepung oleh oposisi.
Setelah bertahun-tahun pengepungan dan Rusia mendukung pengeboman, Aleppo Timur akhirnya jatuh ke pasukan pemerintah, menyusul serangan selama sebulan oleh tentara Suriah dan milisi Syiah.
Damaskus memuji serangan yang telah mencapai “pembebasan” Aleppo itu.
Presiden Bashar Al-Assad mengumumkan kemenangan pemerintah dalam pertempuran di Aleppo pada 15 Desember.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mendukung pengiriman pengamat internasional untuk mengawasi proses evakuasi. Ini mengikuti adanya tuduhan eksekusi dan berbagai pelanggaran lainnya terhadap warga sipil yang telah dilakukan oleh pemerintah Suriah di Aleppo Timur. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)