Gaza, MINA – Ketua Asosiasi Pengusaha Palestina di Jalur Gaza, Ali al-Hayek, mengatakan, Sabtu (20/10), hanya 10% dari fasilitas sektor swasta Gaza yang masih beroperasi secara normal mengingat blokade Israel terus berlangsung selama 12 tahun berturut-turut.
Al-Hayek mengatakan, sektor swasta tidak lagi mampu menahan lebih banyak krisis ekonomi, demikian The Palestinian Information Center melaporkan yang dikutip MINA.
Dia menjelaskan, sebagian besar fasilitas industri dan komersial di Gaza sebagian atau seluruhnya berhenti dan memerlukan dukungan mendesak, mencatat bahwa sekitar 80% pekerja Gaza bekerja untuk sektor swasta.
Mengingat adanya 380.000 pekerja pengangguran dan 220.000 lulusan sarjana menganggur, Al-Hayek mengatakan, upaya harus difokuskan pada keuangan mendukung perusahaan yang sudah ada dan mengaktifkan kembali proyek-proyek pembangunan internasional.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Al-Hayek menyatakan harapannya bahwa upaya Mesir untuk mencapai rekonsiliasi Palestina akan berhasil karena upaya ini akan secara efektif membantu memperbaiki situasi ekonomi di Jalur Gaza.
Pejabat Palestina menyerukan intervensi segera di tingkat lokal dan internasional untuk meringankan krisis ekonomi dan kemanusiaan di Jalur Gaza yang disertai dengan tingkat pengangguran, kemiskinan, dan ketidakamanan pangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (T/hnh/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal