Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fathurrahman BR: Gegar Budaya Akibat Media Sosial

Nur Hadis - Senin, 14 Januari 2019 - 05:08 WIB

Senin, 14 Januari 2019 - 05:08 WIB

7 Views

Bandar Lampung, MINA – “Media sosial menjadi penyebab besarnya gegar budaya di Indonesia,” demikian Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Al-Fatah Lampung, Fathurrahman BR.

Berbicara dalam Diskusi Interaktif di Aula At-Taqwa, Komplek Ponpes Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (13/01), ia mengatakan. saat ini hampir seluruh masyarakat Indonesia mengalami gegar budaya.

Gegar budaya adalah bentuk kebingungan atau disorientasi yang muncul saat kita memasuki lingkungan baru dengan budaya yang berbeda dari lingkungan asalnya.

Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas

Hingga saat ini media sosial menjadi media yang sangat liar. “Di media sosial kita bisa membuat, mengedit, menyiarkan informasi sesuai keinginan kita,” katanya.

Fathurrahman menegaskan, bahwa kita belum siap menghadapi era teknologi dan informasi yang berkembang pada saat ini.

Di media sosial, kita bisa menjadi pengolah informasi, pencipta informasi, pencipta iituasi, yang membuat media sosial ini menjadi liar dan sulit dikontrol.

“Nah dalam konteks kehidupan bernegara pemerintah menyadari ini. Maka 2008 diberlakukan UU ITE supaya masyarakat tidak liar, direvisi 2016 menyangkut poin penting seperti ujaran kebencian, menyinggung sara, penghinaan, penghasutan, hoax dan seterusnya,akan menyebabkan Gegar budaya yang sangat besar,” katanya.

Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III

“Faktanya, kita belum siap menghadapi perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang. Apalagi situasi politik saat ini mengakibatkan semakin masif dan semakin liarnya media sosial, maka menjadi penting acara ini dilaksanakan supaya kita punya rambu-rambu agar bisa bermedia sosial dengan baik,” ujarnya.

Fathurrahman menekankan kepada masyarakat untuk menghindarkan postingan yang menyebabkan pertengkaran.

“Kenapa kita larut dalam muatan pesan informasi yang dibuat oleh orang sehingga terlibat perdebatan, pertengkaran. Alangkah lebih baik kita produksi pesan kita sendiri dan transmisikan pesan yang bermanfaat. Daripada masuk ke polemik pilpres sehingga terjadi pertengkaran,” ujarnya.(L/ayu/B01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Rekomendasi untuk Anda