Filipina Benahi Industri Halal untuk Gaet Wisatawan Muslim

Dari kiri Asisten Menteri Pariwisata Filipina Art Boncato Jr, Menteri Pariwista Filipina Ramon R. Jimenez Jr, dan CEO CrescentRating Fazal Bahardeen (Saudi Gazette)
Dari kiri: Asisten Menteri Pariwisata Art Boncato Jr, Menteri Pariwista Filipina Jr, dan CEO .(Foto: Saudi Gazette)

Manila, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Minat dunia terhadap industri atau syariah kian berkembang. Pasar sektor ini terus merambah pasar-pasar ‘nontradisional‘ di berbagai belahan dunia, tak terkecuali kawasan Asia.

Filipina termasuk salah satu negara di Asia yang tengah berbenah dan siap bersaing meraup keuntungan dari sektor industri ini.

Negara berpenduduk mayoritas beragama Katolik Roma itu sedang mempercepat rencana memposisikan diri sebagai salah satu destinasi yang disukai di dunia bagi wisatawan Muslim, demikian laporan Saudi Gazette yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (18/2).

Departemen Pariwisata Filipina (PDOT) telah meluncurkan serangkaian inisiatif sebagai bagian dari penggerek utama untuk menciptakan infrastruktur pariwisata jangka panjang di seluruh negeri. Tujuannya, untuk menggaet kunjungan wisatawan mancanegara, terutama pelancong Muslim dari kawasan dan Timur Tengah.

Untuk menyukseskan kampanye ini, Filipina bermitra dengan CrescentRating, otoritas terkemuka dunia di bidang wisata halal. Kerja sama itu untuk membantu membangun kemampuan dan sumber daya serta meluncurkan kampanye pemasaran.

CrescentRating akan membantu PDOT memulai serangkaian kegiatan, dari meningkatkan kesadaran ketersediaan makanan halal, masjid, hingga berbagai fasilitas liburan lainnya yang ramah terhadap Muslim.

Pasar wisata Muslim saat ini secara luas diakui sebagai salah satu sektor kunci penyumbang pertumbuhan pariwisata dunia. Diproyeksikan segmen wisata Muslim dunia mencapai nilai US$200 miliar (Rp269 triliun) pada 2020.

Filipina dekat dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yaitu Indonesia dan Malaysia, ditambah dengan beragam budaya yang kaya. Hal ini dipandang akan menjadikan negara itu salah satu destinasi menarik bagi para wisatawan untuk menjelajahi salah satu tempat yang paling unik di Asia.

“Filipina menerima kedatangan hampir 566.000 pengunjung dari Timur Tengah, sejumlah negara anggota ASEAN, serta India. Hal ini membentuk pasar pokok kami untuk memperluas berbagai layanan halal dan untuk bergerak maju. Halal bukan hanya masalah agama, tetapi perhatian bangsa,” ungkap Menteri Pariwisata Filipina, Ramon R. Jimenez, Jr..

Ia melanjutkan, oleh karena itu dorongan dalam pengembangan industri halal harus melibatkan ekonomi, bukan hanya budaya. “Meningkatkan industri halal di negara kita tidak hanya akan berfungsi untuk memajukan kehidupan Muslim Filipina dan menarik lebih banyak wisatawan, tetapi juga bisa membantu memacu pertumbuhan ekonomi Filipina,” ujarnya.

Dorongan baru untuk menarik wisatawan Muslim ini bagian dari strategi jangka panjang untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi dalam industri pariwisata halal. Fokus awal akan dilakukan dengan mengembangkan layanan di Manila, Davao, Cebu, dan Boracay.

Filipina adalah negara Asia Tenggara yang terdiri dari lebih dari 7.000 pulau, menawarkan pengalaman wisata unik dari kawasan pantai hingga kawasan Chinatown yang berusia berabad-abad.

Fazal Bahardeen, CEO CrescentRating, mengatakan, “Kami senang telah menandatangani kemitraan dengan Departemen Pariwisata Filipina untuk mengorganisasikan pasar wisata ramah Muslim mereka dan bersemangat untuk menggarap sektor ini bersama-sama.”

“Dengan melihat budaya dan peninggalan unik yang dimiliki Filipina, kami percaya ada potensi besar untuk menjadi tujuan wisata dan menginspirasi pengunjung Muslim untuk memasukkan Filipina ke dalam daftar liburan mereka berikutnya,” imbuhnya.

MasterCard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015, penelitian yang paling komprehensif yang telah dirilis pada sektor ini, mengungkapkan bahwa pada tahun 2014, pasar pariwisata halal bernilai US$145 miliar dengan 108 juta wisatawan Muslim mewakili 10% dari seluruh ekonomi perjalanan.

Adapun Filipina menduduki peringkat ke-47 dalam daftar tersebut dengan skor GMTI 41,8.(T/P022/R05)

 

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.