GENERASI MUDA HARUS DISIAPKAN HADAPI ERA GLOBALISASI

acara seminar  Indonesia Muslim Youth Forum 2014 dengan tema Act Your voice, dalam rangka milad ke 40 tahun Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA), Sabtu (29/11). (Foto: Jamilah/MINA)
acara seminar Indonesia Muslim Youth Forum 2014 dengan tema Act Your voice, dalam rangka milad ke 40 tahun Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA), Sabtu (29/11). (Foto: Jamilah/MINA)

Jakarta, 6 Shafar 1436/29 November 2014 (MINA) – Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, HM Aksa Mahmud, mengatakan saat ini kita harus lebih mempersiapkan generasi muda Islam masa depan untuk menghadapi persaingan di era globalisasi.

“ Anak-anak muda harus bersiap diri melakukan perubahan dan siap bersaing ke depannya dengan pembinaan ilmu, iman dan takwa,”  kata Aksa pada seminar Indonesia Muslim Youth Forum 2014 dengan tema Act Your voice, yang digelar dalam rangka milad ke 40 tahun Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA), Sabtu (29/11).

Ia meghimbau generasi muda agar bisa lebih unggul dalam ilmu, teknologi dan yang terpenting pada akhlak remaja muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.

“ Beberapa hal yang harus kita siapkan adalah pendidikan, ,eterampilan, dan bahasa agar kita bisa lebih siap bersaing tidak hanya pada lokal saja tapi juga internasional, selain itu kita juga harus terus berpacu dengan negara lain,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan, Cahya Widayanti mengatakan, potensi dan keunggulan pemuda kita harus lebih diasah dan ditingkatkan lagi, jangan sampai tercemar oleh hal-hal yang tidak baik.

juga sangat dibutuhkan untuk perbaikan bangsa Indonesia, karena itu diperlukan infrastruktur dan pendidikan yang memadai bagi generasi muda ke depannya” ujarnya.  “Jadilah pemuda harapan bangsa yang memberikan kontribusi yang baik bagi negara.”
Anggota presidium (Ikatan Cedikiawan Muslim se-Indonesia(ICMI), Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie menyebutkan, masih banyak tantangan yang kita hadapi termasuk kurangnya infrastruktur yang memadai, lemahnya  edukasi masyarakat, dan minimnya persiapan SDM dalam mengahadapi persaingan pasar bebas Asean.

Oleh karena itu, Ilham menilai perlunya peran, kontribusi dan semangat  para pemuda dalam menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 nanti, dengan menciptakan karya anak bangsa yang akan dipromosikan pada negara lain, serta pemanfaatan teknologi guna mempromosikan budaya dan produk Indonesia.

“ Kekurangan yang masih terasa di Indonesia adalah masih belum terciptanya generasi unggul di bidang teknologi dan informasi dan kita masih tertinggal jauh dari negara lain. Indonesia masih menjadi konsumen belum produsen,” katanya.

Ia berpendapat, dari segi produk Indonesia sudah siap hanya tinggal pada pemanfaatan dan pengelolaan yang baik lewat pemanfaatan teknologi yang ada.

Social Enterpreuneur, Goris Mustakim, juga mengatakan, pembangunan infrastruktur ekonomi di Indoensia masih belum merata ke seluruh daerah, karena banyaknya penduduk Indonesia yang kekurangan dan miskin.

“Kesadaran kita terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam masih kurang dan di sinilah dituntut kontribusi pemuda untuk memeratakan ekonomi, lingkungan dan sosialnya,” katanya.

“Jadikan tantangan itu sebagai pemicu untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, berlomba dengan negara lain dan gunakan peluang ini sebagai potensi positif kita ke dep;annya,” katanya.   (L/P005/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0