Hamas Berupaya Perpanjangan Gencatan Senjata di Gaza

Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas mengatakan tengah berusaha untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan sementara di Gaza setelah berakhirnya periode empat hari.

Hamas menambahkan dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh Quds Press pada Ahad (26/11) malam bahwa mereka berusaha untuk memperpanjang gencatan senjata  secara serius dengan berupaya meningkatkan jumlah tahanan pendudukan yang dibebaskan, sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Gencatan Senjata Kemanusiaan.

“Besok, Senin, adalah hari keempat dan terakhir gencatan senjata di Jalur Gaza, di tengah berlanjutnya diskusi mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata,” kata pernyataan Hamas.

Gencatan senjata atau jeda kemanusiaan sementara memasuki hari ketiga, ketika pendudukan Israel membebaskan, 39 anak-anak Palestina, dari penjara militer “Ofer” yang didirikan di tanah Palestina di kota Beitunia, sebelah barat Ramallah, dan dari Al- Pusat penahanan Maskobiyya di Yerusalem yang diduduki, dalam bagian ketiga dari kesepakatan pertukaran tahanan.

Baca Juga:  Haniyeh: Penjajah Hidup dalam Bahaya Selama 76 Tahun

Pada hari kedua gencatan senjata, pada Sabtu, Palang Merah menerima tahanan gelombang kedua, yakni 13 orang tahanan pendudukan dan 7 orang asing di luar kerangka perjanjian, sedangkan pihak pendudukan membebaskan 39 orang tahanan Palestina, setelah pembahasan panjang selama berjam-jam dalam melaksanakan perjanjian pertukaran.

Jumat pagi lalu, gencatan senjata sementara mulai berlaku di Jalur Gaza.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan, 13 tahanan Israel yang ditahan di Gaza, beberapa di antaranya berkewarganegaraan ganda telah dibebaskan, sebagai imbalan atas pembebasan tersebut dari 39 wanita dan anak-anak Palestina ditahan di penjara. Sementara 11 warga asing telah dibebaskan tanpa syarat.

“10 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina juga dibebaskan tanpa syarat di luar syarat perjanjian gencatan senjata,” kata Majed Al-Ansori.

Baca Juga:  Khutbah Jumat: Kekejaman Yahudi Bukti Kebenaran Al-Qur’an

Jumlah syuhada akibat agresi pendudukan yang berlangsung selama 49 hari dengan dukungan Amerika Serikat mencapai lebih dari 14.854 syuhada Palestina, termasuk lebih dari 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, sedangkan sekitar 7.000 orang hilang, baik masih hidup di bawah reruntuhan atau sebagai mayat, akibat pengeboman dan jumlah korban luka melebihi 36 ribu, menurut sumber resmi Palestina.(T/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf