Gaza, MINA – Kelompok pejuang Hamas mengatakan, pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menciptakan hambatan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan berbohong kepada dunia dan keluarga para tahanan Israel di Gaza.
Pengakuan anggota biro politik Hamas Izzat Al-Rishq mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/8), menegaskan kebohongan dan sikap tidak mau berkompromi Netanyahu. Ia menambahkan bahwa Netanyahu tidak ingin mencapai kesepakatan dan yang ia pedulikan hanyalah kelanjutan dan perluasan perang, demikian Middle East Monitor.
Al-Rishq mencatat, fleksibilitas dan respons positif Hamas terhadap usulan gencatan senjata, termasuk seruan Presiden AS Joe Biden untuk gencatan senjata pada bulan Mei, “berbenturan dengan sikap keras kepala Netanyahu dan penghindaran kewajibannya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.”
Ia pun mendesak masyarakat internasional untuk “memberikan tekanan kepada Netanyahu dan pemerintahannya menghentikan agresi dan perang genosida serta mencapai kesepakatan pertukaran.”
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Kami memperingatkan Netanyahu telah menolak untuk menyetujui kesepakatan dengan perlawanan Palestina untuk pertukaran tahanan dan gencatan senjata, karena mengakhiri perang di Gaza akan berarti akhir dari karier politiknya,” ujanya.
Netanyahu menghadapi tuduhan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus yang diajukan pada tahun 2019.
Ia menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara dan/atau denda jika terbukti bersalah dalam kasus penyuapan. Sebelumnya pada Senin, Netanyahu dan Gallant saling serang atas perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dengan yang terakhir menuduh yang pertama menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.
Pekan lalu, mediator Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mendesak Israel dan Hamas untuk menyelesaikan rincian gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera tanpa penundaan atau alasan lebih lanjut.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sementara Israel akan mengirim delegasi ke perundingan tersebut, Hamas menuntut agar para mediator menyampaikan rencana untuk melaksanakan usulan gencatan senjata yang didukung Biden yang disetujui pada 2 Juli.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza