Hidayah Allah Dalam Perspektif Wahbah Zuhaili

oleh: Rifa Berliana Arifin, Redaktur MINA

Di antara salah satu hal paling agung yang Allah Ta’alla berikan kepada seorang Muslim adalah hidayah. Dengan itu seorang Muslim dapat beribadah, beramal shalih, menjalankan apa yang Allah Ta’alla perintahkan dan menjauhi yang Allah larang. Tanpa hidayah seseorang akan hidup serugi-ruginya di dunia ini.

Sheikh dalam kitab tafsirnya al-Munir menjelaskan beberapa macam hidayah yang Allah berikan kepada hamba yang diridhoiNya;

Pertama, Hidayah ilhami merupakan hidayah yang Allah berikan kepada seorang anak  sejak lahirnya  sehingga ia dapat merasakan kebutuhannya akan makanan dan mi numan. Karena  itulah, seorang anak akan berteriak minta makanan dan minuman atau isyarat untuk itu, jika orang tuanya lupa.

Kedua, Hidayah hawasi adalah hidayah penyempurnaan dari hidayah yang pertama. Kedua hidayah ini pada hakikatnya  terdapat pada manusia dan hewan. Hanya saja, hidayah pada hewan lebih sejak awal dan sempurna dengan sendirinya  segera setelah kelahirannya, sedangkan hidayah indera ini pada manusia mengalami kesempurnaan secara berangsur-angsur.

Ketiga, Hidayah aqli adalah hidayah yang lebih  tinggi dari dua hidayah sebelumnya. Manusia diciptakan oleh Allah dengan  kemampuan untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain, dan tidak hanya cukup dengan panca indera yang ada  untuk melakukan hubungan dengan pihak lain. Untuk itu, manusia harus diberi akal yang dapat mengarahkan dia menempuh kehidupan ini, dan dapat menyelamatkan dia kesalahan dan kekeliruan, dan dapat melakukan koreksi terhadap  kesalahan yang dilakukan oleh pancaindera.

“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama1464. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka” (QS Al-Hasyr:2)

Keempat, Hidayah Agama adalah sebuah panduan ilahiyah hidayah yang yang  tidak mungkin salah karena bersumber dari sesuatu yang benar (Agama Islam).  Akal boleh jadi memberi tuntunan yang salah, sedangkan agama tidak mungkin memberi tuntunan yang salah. Akal dapat dipengaruhi oleh  hawa nafsu, sedangkan agama dapat mengatasi hawa nafsu dan mengarahkan kepada jalan yang benar. Karena itu, akal menjadi penuntun, kompas, dan pemandu yang tidak dapat dipengaruhi oleh hawa nafsu.

Dengan kata lain ialah panduan ilahiyah yg membuat manusia mampu membedakan antara yg hak dan batil, baik dan buruk mengikuti ketentuan Allah dan apapun yang dipilihkan oleh oleh syariatNya adalah yang terbaik bagi kita.

“..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah:216)

“..Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS Ali-Imran:79)

Kelima, Hidayah taufiq adalah hidayah yang diberikan kepada seseorang agar tetap berada pada jalan kebaikan dan keselamatan. Untuk mendapatkan hidayah tersebut seseorang harus berikhtiar dan beribadah dengan sungguh-sungguh.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (AlAnkabut:69)

Semoga Allah Ta’alla membuka seluas-luasnya pintu hidayahNya di bulan Ramadhan yang mulia ini bagi hamba yang taubat dan kembali kepada fitrahnya, dan semoga Allah Ta’alla menjaga kita semua dalam hidayahNya hingga ajal datang. (T/RA1/RS2)

Miraj News Agency (MINA)

Wartawan: Rifa Arifin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.