Paris, 18 Shafar 1437/30 November 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden Prancis, Francois Hollande mengucapkan salam kepada lebih dari 150 kepala negara pada awal pembicaraan tentang kesepakatan yang bertujuan membatasi emisi buatan manusia dan menghindari dampak terburuk perubahan iklim.
Kepala iklim PBB, Christiana Figueres dan Menteri Lingkungan Perancis, Segolene Royale juga mmenymbut para pejabat di tempat konferensi di Bandara Le Bourget, utara Paris.
Mereka akan berbicara tentang pengalaman negara mereka dalam menghadapi perubahan iklim dan garis besar posisi mereka atas kesepakatan tentang perubahan iklim, DPA melaporkan, sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lebih dari 180 negara telah menyampaikan komitmen sukarela mereka untuk mengurangi emisi karbon sebelum pertemuan puncak itu, suatu indikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan momentum untuk dicapainya kesepakatan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Namun demikian, efek kumulatif dari komitmen ini tidak akan cukup untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.
PBB mengatakan pada Oktober lalu bahwa menurut penilaian nasional akan terjadi peningkatan suhu global sebesar 2,7 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri , jauh di atas target 2 derajat.
“Kami telah menghindari bencana peningkatan suhu 4 sampai 5 derajat. Tetapi sangat diperlukan untuk sampai pada 2 derajat,” kata Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius kepada France Inter Radio. “Kami harus menunjukkan bahwa itu demi kepentingan setiap negara.”
Para perunding diharapkan akan menuntaskan rincian perjanjian hingga 11 Desember.
Berbagai hambatan
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Beberapa hambatan yang telah menimbulkan frustrasi dalam negosiasi terakhir, termasuk posisi dua produsen emisi terbesar dunia – China dan Amerika Serikat – telah membuat kemajuan yang lambat.
Presiden AS Barack Obama telah menunjukkan keinginan untuk mencapai kesepakatan, meskipun memperoleh hambatan dari Kongres dan China telah berkomitmen untuk membatasi intensitas karbon pada 2030.
Tetapi masalah yang merongrong Protokol Kyoto 1997 masih bisa menimbulkan kesulitan, termasuk tanggung jawab relatif negara-negara yang tidak memberikan kontribusi pada sebagian besar emisi di masa lalu, tetapi berada di jalur untuk menjadi pencemar terbesar.
Politik domestik di AS juga bisa menjadi batu sandungan, meskipun ada upaya pemerintah Obama.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
KTT juga akan bertujuan untuk mencari dana guna membantu negara-negara yang sudah terdampak perubahan iklim mengatasi kenaikan permukaan laut dan sering mengalami kekeringan, termasuk program yang bertujuan mendorong teknologi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan.
Sekitar 20 negara utama diharapkan akan mengumumkan sebuah inisiatif untuk melipatgandakan anggaran penelitian untuk energi terbarukan bersama raksasa teknologi informasi Bill Gates, yang telah menjanjikan dukungan pribadi untuk tujuan tersebut.
Perdana Menteri India, Narendra Modi dan Hollande akan meluncurkan aliansi surya internasional untuk mempromosikan pemanfaatan tenaga surya secara global. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza