Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang mempersiapkan pelaksanaan temu akbar para ulama yang dikenal dengan Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI ke V se-Indonesia.
MUI memiliki forum pembahasan, pengkajian dan penetapan masalah keagamaan strategis melalui Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia.
Acara tersebut akan diselenggarakan tgl 13-15 Juni mendatang di Pesantren Al-Tauhidiyah Tegal, Jawa Tengah, dengan mengusung tema Ulama Menjawab Problematika Umat dan Kebangsaan
Forum Ijtima Ulama ini akan dihadiri sekitar 750 peserta yang terdiri dari pimpinan MUI Pusat, MUI propinsi seluruh Indonesia, pimpinan pondok-pondok pesantren, pimpinan perguruan tinggi yang mempunyai Fakultas Syariah dan lain-lain.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Dilakukan inventarisasi dan persiapan naskah akademik masalah-masalah yang akan dibahas di forum Ijtima Ulama tersebut, yang dipantau langsung oleh para ulama serta stakeholder setempat, terutama yang terlibat dalam Ijtima Ulama, sehingga hasilnya tentu dapat lebih efektif.
Menyambut forum ini, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengadakan wawancara dengan Ketua Penitia Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia Ke-V, Zainut Tauhid Sa’adi di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa.
MINA : Apa agenda utama yang akan dibahas dalam Ijtima Ulama di Tegal ?
Ketua Penitia Ijtima Ulama : Forum Ijtima Ulama akan membahas tiga topik bahasan. Yang pertama adalah masalah strategis kebangsaan atau masail asasiyah wathaniyyah. Kedua, masail fiqhiyyah mu’ashirah, yaitu masalah fikih kontemporer. Topik terakhir, ketiga, yang akan dibahas adalah masalah hukum dan perundang-undangan atau masail qanuniyyah.
Di antaranya, pendalaman masalah soal istihalah, yaitu proses perubahan fisika mau pun kimia secara khusus terutama dalam produk pangan, menurut perspektif hukum Islam.
MINA : Bagaimana pembahasan khusus terkait kepemimpinan di Indonesia ?
Ketua Penitia Ijtima Ulama : Kita akan membahas masalah kebangsaan, salah satunya adalah masalah pemimpin yang tidak mentaati janji kampanye saat berkampanye. Ini akan dibahas dalam Ijtima.
Sekarang ini, ada kecenderungan pemimpin itu bicara janji kampanye kepada calon pemilihnya. Namun, ketika sudah menjadi presiden, gubernur, bupati, walikota dan sebagainya, mereka lupa akan janjinya seolah hanya sebuah wacana untuk menggolkan ambisi jabatan yang diinginkan.
Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis
Padahal, janji harus ditepati. tetapi banyak kecenderungan pemimpin itu kalau sudah jadi lupa pada rakyatnya. Pola relasi hukuman seperti apa jika ternyata pemimpin terpilih itu tidak menempati janjinya terhadap rakyat pemilihnya, akan dibahas di Ijtima kelima ini.
MINA : Siapakah yang akan dihadir dalam acara Ijtima Ulama?
Ketua Penitia Ijtima Ulama : Acara ini juga akan dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Menteri Agraria/Kepala BPN Ferry Mursidan Baldan, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali, mantan Ketua Mahkamah Konstituisi Mahmud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi Wahidudin Adams, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliamad D Hadad, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Ketua Badan Legislasi DPR, dan lainnya.
Mereka akan menjadi pembicara sesuai dengan topik permasalahan dari ketiga pokok besar yang dibahas pada Ijtima.
Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina
Forum Ijtima ke V ini akan dihadiri seluruh pengurus MUI pusat, MUI daerah, dan pimpinan pondok pesantren, serta perguruan tinggi yang memiliki fakultas syariah.
MINA : Siapa yang akan membuka acara Ijtima Ulama?
Ketua Penitia Ijtima Ulama : Presiden Joko Widodo direncanakan akan membuka Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia Ke-V, sementara penutupan oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla. Kami sudah menyampaikan kepada Presiden Jokowi, MUI akan mengadakan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Ke V. Diharapkan bisa hadir membukanya.
MINA : Tentang gerakan penanaman pohon dan kepedulian pada lingkungan ?
Ketua Penitia Ijtima Ulama : Insya Allah, akan dicanangkan gerakan peduli lingkungan, yang dilakukan oleh ulama bersama Presiden Jokowi. Pencanangan tersebut juga akan disertai dengan gerakan penanaman pohon. Ini sebagai komitmen ulama untuk tetap peduli kepada lingkungan. Ini merupakan bagian konsern dalam topik bahasan dalam ijtima itu, yakni berkaitan dengan penguasaan lahan dan sumber daya untuk kepentingan dan kemakmuran umat
Sebagai bentuk kepedulian ulama terhadap lingkungan, maka pada Ijtima ulama ke lima ini juga akan diadakan gerakan menanam pohon. Para ulama dan pemerintah akan menanam pohon mahoni di satu hutan yang sudah gundul akibat penebangan liar.
Ulama itu kan contoh yang baik, pelopor yang baik. Kami juga buktikan dengan kepedulian pada lingkungan. Sehingga ulama memberikan contoh kepada rakyat agar melestarikan lingkungan.
Gerakan menanam pohon ini akan diikuti oleh semua MUI di daerah dan juga pejabat pemerintah. Gerakan menanam pohon ini diharapkan menjadi gerakan nasional yang bisa dilaksanakan di semua provinsi Indonesia. (L/P002/P2)
Baca Juga: HNW: Amanat Konstitusi! Indonesia Sejak Awal Menolak Kehadiran Penjajah Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)