Khartoum, 22 Dzulhijjah 1437/24 September 2016 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur memberikan kenang-kenang berupa karya tulisan berjudul “Ash- Shuffah” (Pusat Pendidikan Islam Pertama yang didirikan dan diasuh Nabi Muhammad SAW) kepada Duta Besar RI untuk Sudan & Eritrea Burhanuddin Badruzzaman.
Koresponden MINA di Khatoum melaporkan, pemberian hadiah itu dilakukan disela-sela Seminar Pendidikan yang diselenggarakan atas kerjasama Ikatan Alumni Al-Fatah Sudan dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan dan Persatuan Pelajar Putri Indonesia (PPPI) Sudan.
Buku tersebut merupakan karya tulisnya sebagai bentuk tugas akhir (Tesis) untuk Program Pascasarja Master dalam konsentrasi Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah pada tahun 2008 dengan Judul “Ash-Shuffah Pusat Pendidikan Islam Pertama”.
Lebih lanjut, Imaam Yakhsyallah mengaku tertarik mengangkat judul tersebut, mengingat bahwa seluruh aktivitas Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah suri tauladan terbaik, termasuk dalam mendidik para sahabatnya, dan juga memang belum ada yang mengangkat tema tersebut secara akademik.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Belum ada orang yang mengangkat tentang hubungan Ash-Shuffah dengan pendidikan. Dari referensi yang ada, hampir semua tulisan tentang Ash-Shuffah hanya dihubungkan dengan Tasawuf dan Sejarah,” kata Pembina Utama Ma’had Al-Fatah Indonesia itu.
Imaam Yakhsyallah menjelaskan bahwa keberhasilan para sahabat yang menjadi bintang kehidupan di masa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan masa sesudahnya tidak terlepas dari didikan Rasulull
ah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sangat mulia dalam mendidik mereka.
“Dengan lembaga pendidikan yang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berikan dan pimpin yaitu Ash-Shuffah inilah melahirkan manusia yang unggul dalam bidangnya, seperti Abu Hurairah, Suhaib Ar-Rumi, Salman Al-Farisi, Bilal bin Rabah dan sahabat-sahabat lainnya,” kata dia.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Seminar Pendidikan yang mengangkat tema utama “Peran Mahasiswa & Alumni Timur Tengah Dalam Membangun Indonesia” dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Burhanuddin Badruzzaman, Sekjen Rabithah ‘Alam Islamy Asia Tenggara; Jeje Zaenudin, sekaligus Wakil Ketua Umum Persatuan Islam Indonesia (PERSIS) yang juga menjadi pembicara pada seminar tersebut, dan ratusan mahasiswa Indonesia dari berbagai universitas yang ada di Sudan.
Sebagai informasi, kunjungan Imaam Yakhsyallah ke Sudan adalah dalam rangka silaturahim dan mengadakan kerjasama baru dengan beberapa instansi pemerintah dan perguruan tinggi yang ada di Sudan. (L/K06/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan