Bogor, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengimbau kepada umat Islam, khususnya anak muda, tidak terjebak dalam euforia perayaan Tahun Baru Masehi yang biasanya banyak menimbulkan kemaksiatan.
“Agar tidak ada satu pun di antara umat Islam maupun khususnya para pemuda dan pemudinya ikut dalam acara merayakan Tahun Baru Masehi ini,” kata Yakhsyallah dalam sebuah video berdurasi 2 menit 54 detik yang beredar luas di media sosial, Kamis (27/12).
Selain itu, Yaksyallah juga mengatakan bahwa perayaan Tahun Baru Masehi sesungguhnya bukan merupakan ajaran Islam, melainkan ajaran umat non-Muslim.
“Tidak ada hubungannya dengan umat Islam. Yang sebenarnya, itu adalah tahun baru umat non-Muslim,” katanya.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Menurut sejarah, penetapan 1 Januari sebagai permulaan tahun baru, dimulai sejak abad ke-46 SM oleh Julius Caesar, penguasa Romawi pada masa itu.
Nama, bulan Januari diambil dari nama Janus yang dipercaya sebagai Dewa Pintu dan semua permulaan.
Menurut penganutnya, Dewa Janus juga memiliki dua muka yang menghadap ke depan dan ke belakang, yang dipercaya sebagai simbol masa depan dan masa lalu oleh bangsa Romawi kuno. (L/Muf/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan