Imaam Yakhsyallah: Urgensi Jum’at Berkah Dalam Upaya Pembebasan Masjidil Aqsa

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur pada kajian Shubuh , kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jum’at (11/3) memaparkan urgensinya program Jum’at Berkah dalam upaya pembebasan Masjidil Aqsa.

Program Jum’at Berkah di Masjid An-Nubuwwah telah berjalan sejak beberapa bulan lalu, dilaksanakan setiap usai Kajian Shubuh di hari Jum’at. Jum’at Berkah ini berisi pembagian makanan seperti kue dan sarapan kepada Jama’ah Masjid An-Nubuwwah termasuk di dalamnya masyarakat dan santri.

Imaam Yakhsyallah memaparkan, dalam upaya pembebasan Masjidil Aqsa, Umat Islam harus lebih besar usahanya daripada Zionis Israel yang juga mereka sangat luar biasa usahanya dalam merebutnya dari umat Islam.

“Di antara usaha Zionis Israel untuk menguasai Masjid Al-Aqsa adalah dengan mengadakan perang dunia I dan II meskipun mereka sendiri tidak mau mengakuinya, kemudian membentuk PBB dalam rangka jalan pengakuan atas berdirinya negara Israel,” ungkap Imaam.

Usaha Zionis Israel selanjutnya adalah dengan meruntuhkan Khilafah Turki Utsmani melalui rongrongan internal umat Islam.

“Menjadi rahasia Allah, dalam sejarah muslimin ada Khilafah di tangan orang non Arab Quraisy. Bukan karena hadits-nya dho’if tapi karena orang Arab saat itu lemah. Dengan fakta tersebut, maka tidak salah Palestina berharap muslimin Indonesia dapat membebaskan Masjid Al-Aqsa, karena kondisi di sini relatif kondusif. Belajar dari sejarah di atas, kita jangan ikut-ikutan mengguncang Indonesia lewat politik,” paparnya.

Selanjutnya, Theodore Herzl pernah mendatangi Sultan Abdul Hamid untuk meminta tanah Palestina. Karena usahanya tidak berhasil, maka ia berusaha mengguncang dari dalam dengan memunculkan Mustafa Kamal Ataturk. Bisa kita bayangkan, berapa biaya untuk menghancurkan Khilafah? Mereka hancurkan melalui tangan munafiqin,” jelasnya.

“Ada dua munafiq yang terdapat dalam Al-Qur’an, yakni Arab dan Yahudi. Munafiq Arab disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 14. Adapun munafiq Yahudi dalam ayat 76, Yahudi berbohong dengan cara memalsukan kitab Taurat, dengan membuat cerita orang-orang hebat, menyatakan bahwa Palestina milik mereka,” lanjut Imaam.

“Lalu bagaimana Umat Islam mengupayakan pembebasan Masjidil Aqsa?” tanya Imaam.

“Dengan kesatuan kepemimpinan Muslimin, walaupun Yahudi tetap menghalangi dengan berbagai cara. Dalam upaya membebaskan Masjid Al-Aqsha, Imam Muhyiddin Hamidy cetuskan gerak jalan malam cinta Al-Aqsa. Mungkin banyak orang bertanya, “lha kapan sampainya?” AlhamdulilLah, terbuka jalan ke sana,” kata Imaam.

Maka, disinilah peran Jum’at Berkah, dalam rangka menempuh jalan sulit, sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah Al-Balad, ayat tentang memberi makan adalah perintah ke-2 dan diulang hingga 3 kali dalam surah itu, (filosofinya: memberi makan itu penting karena asalnya sulit).

“Sebagian mufassir menyatakan bahwa sifat “marhamah” tidak bisa diraih kecuali dengan berjama’ah, lalu dikuatkan dengan hadits, sebarkan salam, berikan makan, sambungkan silaturahim, dirikan sholat malam. Memberi makan dalam hadits ini juga terdapat pada urutan ke-2,” ujar Imaam.

Dengan melakukan hal yang mulia tersebut (Jum’at Berkah), yakni memberi makan maka kita harapkan bisa menolak bala’ dan Al-Aqsa kembali ke pangkuan umat Islam (L/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)