Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam Masjidil Haram: Jaga Kehidupan Berjamaah, Jauhi Perpecahan

Ali Farkhan Tsani - Senin, 12 September 2016 - 18:41 WIB

Senin, 12 September 2016 - 18:41 WIB

448 Views

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2015-08-21 15:05:15Z | | ÿ0-/ÿ0-/ÿ0,/ÿXîvÞ,

Makkah, 10 Dzulhijjah 1437/12 September 2016 (MINA) – Syaikh Dr Shaleh Al-Thalib, Imam dan Khatib Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah, dalam khutbah Idul Adha menekankan pentingnya umat Islam menjaga kehidupan berjamaah dan menghindari perpecahan umat.

“Kehidupan berjamaah dan larangan berpecah-belah harus menjadi perhatian utama untuk terwujudnya solidaritas umat yang lebih kuat dan luas, seperti Allah perintahkan pada Surat Ali Imran ayat 103,” ujar Syaikh Al-Thalib, seraya membacakan ayat tersebut.

Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber Rai Alyoum melaporkan, Imam Masjidil Haram itu mengingatkan bahwa adanya perbedaan di kalangan umat Islam merupakan suatu hal yang normal dan sudah menjadi tabiat kemanusiaan.

“Namun jangan sampai perbedaan itu menjadi perpecahan umat, yang hanya akan melemahkan kekuatan umat Islam itu sendiri. Justru harus saling menghormati,” lanjutnya.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Ia membacakan Surat Al-Anfal ayat 46 yang artinya,” Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian  berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.

Dalam kelanjutan khutbahnya, Syaikh Al-Thalib mengatakan bahwa umat Islam sesungguhnya adalah umat yang satu, yang dianjurkan untuk saling bekerjasama dalam kebaikan dan takwa, bukan dalam pelanggaran dan dosa.

Ia juga menambahkan agar umat Islam jangan sampai putus asa dalam mendakwahkan kehidupan berjamaah dan menjauhi perpecahan itu. Sebab sikap perpecahan adalah perbuatan orang-orang yang menyekutukan Allah.

Ia mengutip Surat Ar-Ruum ayat 31 dan 32, yang artinya, “Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecahbelah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.”

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Karena itu, solidaritas dan perdamaian dunia Islam adalah solusi terbaik dan kebutuhan dalam menjaga keutuhan umat Islam seluruhnya, serta “konflik dan perselisihan hanyalah akan menjadi tontonan musuh-musuh Islam.” (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Sosok
Kolom
Kolom
Tausiyah