Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan, Indonesia mendukung Gambia yang akan menjadi tuan rumah KTT ke-15 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada akhir tahun ini.
“Indonesia mendukung Gambia untuk dapat menghasilkan kerja sama yang dapat dirasakan manfaatnya bagi rakyat negara anggota OKI, antara lain melalui kerja sama untuk pemenuhan hak atas pendidikan bagi perempuan Afghanistan, serta kerja sama penguatan kapasitas di bidang pertanian”, ujar Retno saat bertemu Menlu, Kerja Sama Internasional dan Warga Negara Gambia di Luar Negeri Mamadou Tangara di Jakarta, Selasa (24/1).
Dalam kesempatan itu, Menlu RI juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan pelatihan keprotokolan dan persidangan internasional kepada Gambia guna meningkatkan kesiapan Gambia menyelenggarakan KTT OKI tersebut.
Terkait peluang peningkatan kerja sama bilateral, Menlu RI menyampaikan, Indonesia ingin menjadi bagian dari kisah sukses pembangunan ekonomi Afrika.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Secara khusus, kedua Menlu membahas tindak lanjut beberapa inisiatif dalam Indonesia-Africa Forum 2018 dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019.
Menlu RI juga sampaikan komitmen Indonesia untuk membantu merenovasi Agricultural Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia, yang dibangun Indonesia pada 1996. Dengan renovasi ini, ARFTC diharapkan dapat menjadi hub regional untuk pelatihan para petani di Afrika Barat.
Menlu Retno dan Menlu Tangara juga membahas mengenai rencana Preferential Trade Agreement antara Indonesia dan Economic Community of West African States (ECOWAS), yang diusulkan Indonesia sejak 2017. Menlu Tangara menyampaikan kesiapan Gambia menindaklanjuti rencana PTA ini.
Di bidang kesehatan, Menlu Retno menginformasikan, vaksin Covid-19 buatan Indonesia, IndoVac, saat ini dalam proses pengajuan Emergency Use Listing dari WHO. Ia berkeinginan agar Indonesia terlibat lebih jauh dalam program kesehatan Gambia. (R/RE1/P2)
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran
Mi’raj News Agency (MINA)