Indonesia Kirim Bantuan 5.000 Ton Beras ke Sri Langka

menyaksikan beras bantuan yang akan dikirimkan ke Sri Lanka, sebelum acara pelepasan di Kawasan Pergudangan Sunter Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Selasa (14/2) pagi. (Foto: JAY/Humas Setkab)

 

Jakarta, 16 Jumadil Awwal 1438/14 Februari 2017 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas keberangkatan bantuan beras sebanyak 5.000 Metrik Ton (MT) atau untuk warga negara Sri Lanka yang  saat ini menghadapi situasi kerawanan pangan karena kekeringan yang berkelanjutan.

“Bantuan pangan ini merupakan permintaan langsung dari Presiden Sri Lanka Yang Mulia Maithripala Sirisena yang disampaikan kepada saya langsung melalui Duta Besar Sri Lanka di Jakarta,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pelepasan bantuan tersebut, di Kawasan Pergudangan Sunter Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Selasa (14/2) pagi.

Presiden mengaku langsung merespon permintaan Presiden Sri Lanka itu, karena memang kondisinya sangat memerlukan sekali. Ia pun meminta para menteri yang terkait untuk segera mempersiapkannya, dan hari ini Alhamdulillah kita dapat mengirimkan bantuan tersebut.

“Sebagai sahabat dan sebagai salah satu negara besar di Asia, sudah sepantasnya kita, Indonesia, berada bersama Sri Lanka dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit,” tutur Presiden.

Hal senada ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Dalam laman Setkab yang dikutip MINA, ia menyebutkan, Sri Lanka adalah sahabat Indonesia. Berdasarkan sejarah, Sri Lanka dan Indonesia bersama-sama di dalam Konferensi Asia-Afrika, dan juga bersama-sama melahirkan Gerakan Non Blok. Demikian juga saat terjadi bencana tsunami pada 2004, Indonesia dan Sri Lanka juga merupakan negara yang terkena dampak paling parah.

“Oleh karena itu, hari ini kita bersama Sri Lanka sebagai seorang sahabat, sebagai sebuah negara besar untuk membantu Sri Lanka dalam menanggulangi masalah kekurangan pangan akibat kekeringan yang berkepanjangan,” jelas Menlu.

Diplomasi kemanusiaan Indonesia, lanjut Menlu, merupakan salah satu diplomasi yang dilakukan Indonesia untuk memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan dunia. “Jadi diplomasi kemanusiaan ini akan terus dilakukan, karena Indonesia punya komitmen yang tinggi untuk hal ini,” ujarnya.

Tampak hadir dalam kesempatan itu Menko PMK Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menlu Retno Marsudi, dan Dirut PT Bulog Djarot Kusumayakti. (T/R09/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)